Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
ReligiTransportasi

Tolak Kenaikan BBM, 10 Mahasiswa Dorong Motor ke DPRD

Avatar
339
×

Tolak Kenaikan BBM, 10 Mahasiswa Dorong Motor ke DPRD

Sebarkan artikel ini

BANJARMASIN, KORANBANJAR.NET – Sepuluh mahasiswa Banjarmasin yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) melakukan aksi penolakan kenaikan harga BBM non subsidi.

Meski dengan jumlah yang sedikit, dalam aksi penolakannya, para mahasiswa ini mendorong sepeda motornya masing-masing sejauh 3 kilometer dari gedung Sultan Suriansyah, Jalan Brigjend Hasan Basry, Kayutangi, menuju Gedung DPRD Kalsel, Banjarmasin, melintasi tiga ruas jalan raya, yakni Jalan S Parman, Jalan Suprapto dan Jalan Lambung Mangkurat, Jumat (6/7) tadi.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Menurut Ketua Umum KAMMI Banjarmasin, M Alfiansyah, pemerintah pusat menaikkan BBM non subsidi per 1 Juli lalu. Harga Pertamax naik dari Rp 8.900 menjadi Rp 9.700 per liter, Dexlite dari harga Rp 8.250 menjadi Rp 9.200 per liter, Pertalite Rp 8.000, Dex Rp 10.750, Solar non subsidi Rp 8.150, dan minyak tanah non subsidi Rp 11.660.

Padahal, dikatakan Alfiansyah, kelangkaan BBM bersubsidi masih marak di Kalsel. Sementara pemerintah selalu berdalih bahwa kenaikan BBM non subsidi karena disebabkan melemahnya kurs rupiah terhadap dollar AS di level Rp 14.000 lebih.

“Pelemahan kurs rupiah adalah akibat kegagalan pemerintah dalam mengelola perekonomian,” katanya.

Dalam aksi tersebut, KAMMI menyampaikan lima tuntutan. Pertama, mengecam kebijakan pemerintah yang diam-diam menaikkan BBM tanpa sosialisasi terlebih dahulu. Kedua, mendesak pemerintah agar dapat menjamin ketersediaan BBM bersubsidi di seluruh SPBU pelosok daerah.

Ketiga, mengecam Presiden Jokowi yang tidak tampil saat kenaikan harga BBM, tapi justru sibuk melakukan pencitraan politik.

Keempat, menuntut pemerintah segera menstabilkan harga kebutuhan pokok rakyat dan mengembalikan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dollar.

“Sedang tuntutan terakhir, mendesak DPRD Kalsel menyampaikan pernyataan sikap ini kepada pemerintah pusat,” tegas Alfiansyah.

Namun, saat melalukan aksinya di depan Gedung DPRD Kalsel, sepuluh mahasiswa yang berdemo ini hanya disambut oleh Kabag Persidangan DPRD Kalsel, Zaini, karena para anggota DPRD Kalsel tengah melakukan perjalanan dinas keluar daerah. (dny)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh