Identitas sesosok mayat berjenis kelamin perempuan yang ditemukan di Ray 7 Tajau Landung Sungai Tabuk Kabupaten Banjar, akhirnya terungkap, Sabtu (14/8/2021).
BANJAR,koranbanjar.net – Adapun identitas Mrs X tersebut diketahui bernama Hasanah, berusia sekitar 63 tahun.
Ia dinyatakan beralamat sebagai warga Jalan Kasturi I No 94 Kelurahan Syamsudin Noor Landasan Ulin Banjarbaru.
Kapolres Banjar AKBP Doni Hadi Santoso, SIK MH melalui Kapolsek Sungai Tabuk Iptu Siswadi membenarkan adanya penemuan mayat dengan jenis kelamin perempuan di Desa Keliling Benteng RT 01 Kecamatan Sungai Tabuk.
Sesosok penemuan mayat ini bermula dari seorang warga yang berencana untuk mengundang korban pada acara selamatan.
Namun tak adanya jawaban saat diketuk pintu rumah korban tersebut, kendati begitu warga bergegas untuk mencarinya.
“Korban tidak kunjung keluar rumah, kemudian oleh saksi dicari sampai ke belakang pondok dan akhirnya didapati bahwa korban sudah dalam keadaan meninggal mengapung dengan posisi terlentang di sumuran sawah belakang pondok,” kata Iptu Siswadi.
Mendapati hal tersebut, saksi langsung bergegas untuk memberitahukan kepada warga lainnya dan melaporkan kepada kepala desa setempat kemudian melaporkannya ke Polsek Sungai Tabuk.
Kemudian, jenazah dibawa ke RSUD Ratu Zalecha Martapura menggunakan unit EBR untuk dilakukan visum luar oleh Dokter Ruli didampingi Unit Inafis Sat Reskrim Polres Banjar.
“Diperkirakan korban meninggal dunia kurang lebih sekitar empat hari yang lalu,” jelas Iptu Siswadi.
Dari hasil pemeriksaan luar mayat tidak ada ditemukan tanda bekas penganiayaan baik benda tumpul atau benda tajam.
“Adapun bekas semacam jeratan di leher diakibatkan oleh pembengkakan leher yang terkena tutup kepala atau jilbab selama empat hari di dalam air,” ungkap Iptu Siswadi.
Ditambahkan Siswadi, mengingat tempat tinggal korban yang jauh dari masyarakat dan hidup sendirian sehingga diperkirakan tidak ada yang mengetahui korban tercebur dalam kubangan air.
Kasus ini belum diketahui jelas akan kepastiannya, apakah korban ada memiliki riwayat sakit atau tidak dikarenakan pihak keluarga juga jarang berkomunikasi dengan korban.
“Saat ini pihak keluarga sudah ikhlas menerima musibah ini, dan menolak untuk dilakukan outopsi lanjutan,” pungkas Iptu Siswadi. (mj-40/dya)