Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Banjarmasin

Sempat Mengganggu Proses Belajar Mengajar, TPS Dekat SDN Basirih 8 Ditutup

Avatar
755
×

Sempat Mengganggu Proses Belajar Mengajar, TPS Dekat SDN Basirih 8 Ditutup

Sebarkan artikel ini
Tumpukan sampai di eks Pasar Burung, Banjarmasin, Senin (21/4/2025). (Foto: Leon/Koranbanjar.net)

Sempat mengganggu proses belajar mengajar para guru dan murid karena aroma busuk sampah yang menyebar ke sekolah, akhirnya Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di eks Pasar Burung Basirih dinyatakan ditutup oleh pihak Kelurahan Basirih Selatan, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin.

BANJARMASIN, koranbanjar.net Informasi penutupan TPS eks Pasar Burung ini membuat pihak SDN Basirih 8 merasa senang.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Alhamdulillah hari ini sudah ditutup TPS ini. Akhirnya laporan saya ke lurah, ke camat ditanggapii, jadi hari ini resmi ditutup,” ujar Kepala Sekolah SDN Basirih 8 Eni Kusrini di kantornya kepada koranbanjar.net, Senin (21/4/2025).

Namun, lanjutnya, seluruh dewan guru dan orang tua murid masih belum merasa tenang, sebab tumpukan sampah yang berulat dan berbau busuk itu belum dibersihkan atau diangkut.

“Katanya sampahnya akan dibersihkan diangkut, tapi waktunya belum pasti,” ucapnya sedikit khawatir jika sampah itu tidak segera diangkut.

Eni bercerita bagaimana sebelumnya seisi sekolah termasuk orang tua yang menunggu anaknya pulang, sering mencium bau busuk aroma sampah di TPS eks Pasar Burung yang cukup menyengat.

“Belum lagi lalatnya berterbangan di ruang-ruang kelas dan kantor. Sangat meresahkan, kasihan anak-anak sering berucap kebauan saat belajar,” ceritanya.

Awalnya pihak sekolah mengijinkan eks Pasar Burung dijadikan TPS oleh pihak Kelurahan dengan alasan mendukung program pemerintah, yakni Program Pilah Sampah, sehingga Eks Pasar Burung selain dijadikan TPS juga sekaligus sebagai Rumah Pilah Sampah.

“Kami pikir sampahnya diangkut setiap hari, ternyata tidak, sangat jarang datang angkutan sampah. Yang ada malah sampahnya semakin menumpuk dan menimbulkan bau yang luar biasa,” tuturnya.

Dirinya berharap permasalahan sampah di Kota Banjarmasin segera dapat teratasi. Apalagi saat ini statusnya Darurat Sampah.

“Apalagi di lingkungan sekolah, maka dimohon lebih mengutamakan kesehatan anak-anak yang bersekolah,” harapnya.

Sementara itu, Lurah Basirih Selatan M Solhan ketika dikonfirmasi membenarkan jika TPS eks Pasar Burung telah dututup.

“Benar hari ini sudah kami tutup. Untuk rumah pilah rencana akan kami pindah ke Jalan Rajawali Perumahan Lingkar Basirih,” akunya.

Karena menurutnya, selama ini TPS dan Rumah Pilah di eks Pasar Burung tidak efektif. Untuk pengangkutan pun sering terlambat berhari-hari, bahkan berminggu-minggu baru diangkut.

Awalnya, ungkap Solhan, dirinya ditugaskan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin untuk mencari lahan dijadikan Rumah Pilah Sampah.

“Sehingga ketemulah tempat ini, di eks Pasar Burung, dengan catatan saya bilang ke DLH perhatikan pengangkutannya, jangan sampai menumpuk,” ceritanya.

Alhasil, tumpukan sampah di eks Pasar Burung terkesan lalai dalam pengangkutan, sehingga berlarut-larut dan akhirnya menimbulkan bau.

“Saya sudah sampaikan ke DLH Kota Banjarmasin bahwa hari ini rumah pilah akan kami tutup. Untuk pengangkutan sampah-sampahnya kami minta DLH segera membersihkan,” pungkasnya. (yon/bay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh