Prihatin, Puluhan Perusahaan Galangan Kapal di Banjarmasin “Mati Suri”

Dua diantara puluhan perusahaan galangan kapal di Kota Banjarmasin mati suri (foto: leon)
Dua diantara puluhan perusahaan galangan kapal di Kota Banjarmasin mati suri (foto: leon)

Memprihatinkan, pemberlakuan PPKM Level 4 berdampak hampir pada semua sektor dan bidang usaha, salah satunya perusahaan galangan kapal yang berada di Banjarmasin.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Informasi yang didapat media ini saat menelusuri di beberapa perusahaan doking kapal, khususnya di Banjarmasin, terungkap bahwa hampir kurang lebih satu bulan terakhir mengalami kemandekan dalam pekerjaan, baik perbaikan maupun pengolahan kapal.

Usut punya usut, usaha galangan kapal “mati suri”, disebabkan kekurangan stok oksigen, bahkan sampai mengalami kekosongan.

Oksigen bagi perusahaan tersebut merupakan komponen paling penting dalam pekerjaan pengelasan untuk pengolahan maupun perbaikan kapal.

“Namun kenyataannya oksigennya tidak ada sampai sekarang, apa yang mau dikerjakan, semua mati,” ungkap satu karyawan perusahaan galangan kapal yang berada di kawasan Kecamatan Banjarmasin Barat yang tak mau menyebut nama, Jumat (20/8/2021).

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Banjarmasin, Ichrom M Tezar kepada koranbanjar.net, dirinya mengiyakan jika kondisi pekerjaan perusahaan galangan kapal, khususnya yang berdiri di wilayah Kota Banjarmasin seperti apa yang tergambar selama ini.

Kondisi ini ia ketahui melalui sebuah surat dari Forum Komunikasi Shipyard Kalimantan Selatan yang isinya mengeluhkan kondisi perusahaan galangan kapal yang tidak lepas dari kebutuhan akan oksigen.

“Surat itu sebenarnya ditujukan kepada Pj Gubernur, namun ditembuskan ke Walikota Banjarmasin, isinya mengenai nasib perusahaan galangan kapal saat ini,”  ujar Ichrom, di mana surat itu ia ketahui dua minggu telah lewat.

Perusahaan mati suri.
Perusahaan mati suri.

Lalu kemudian lanjut Ichrom, Walikota Banjarmasin Ibnu Sina memberitahukan kepadanya agar keluhan Forum Komunikasi Shipyard ditindaklanjuti.

“Pak Wali meminta kepada instansi terkait khususnya Disperindag, kata beliau tolong ditindaklanjuti,” ucapnya.

Untuk menindaklanjutinya Ichrom mengatakan dalam waktu segera pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan.

“Insya Allah kalau tidak besok atau lusa saya ke Disperindag Provinsi membahas persoalan perusahaan galangan kapal ini,” janjinya.

Dikatakan, mengapa harus ke Disperindag Provinsi, sebab kewenangan mengenai ijin perusahaan galangan kapal semua ada di Disperindag Provinsi.

“Kalau misal tidak bisa sesuai permintaan, beberapa dulu lah disuplai oksigen setiap hari agar mereka dapat melanjutkan pekerjaan walau hanya 50%, paling tidak bisa jalan,” terangnya.

Ichrom mengaku tetap mendukung pemerintah mengenai kebutuhan oksigen diprioritaskan untuk kesehatan atau rumah sakit.

“Namun walau tetap memprioritaskan rumah sakit, mudah – mudahan perusahaan galangan kapal juga jalan agar roda perekonomian terus berputar,” tukasnya.(yon/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *