Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Hulu Sungai Utara

Perpolitikan di Banjarbaru semakin Seru

Avatar
302
×

Perpolitikan di Banjarbaru semakin Seru

Sebarkan artikel ini

Perpolitikan Kota Idaman Banjarbaru kini memang lagi hangat-hangatnya untuk diperbincangkan dan dijadikan bahan pembicaraan atau obrolan bagi para elit hingga rakyat menengah ke bawah.

BANJARBARU, koranbanjar.net – Sebelumnya Aditya yang berpasangan dengan AR Iwansyah sempat meninggikan tensi perpolitikan Banjarbaru yang berseberangan dengan sang incumbent Nadjmi-Jaya beberapa waktu lalu.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Namun setelah adanya serangan pagebluk Corona Virus Disease-2019 atau sering dikenal dengan sebutan Covid-19, Aditya pun menyatakan mundur dan tidak melanjutkan proses pilkada dengan alasan “kemanusiaan” dan bisa dikatakan, Aditya tidak setuju jika pilkada dilaksanakan pada 9 Desember 2020 karena pandemi masih belum mereda.

Meradangnya kedua kubu mulai menurun setelah Aditya menyatakan mundur atau tidak meneruskan proses pilkada dan pasangan incumbent atau petahana pun bisa dibilang berada di atas angin saat itu.

Kendati demikian, hari berganti minggu, pekan berubah menjadi bulan. Walikota Banjarbaru, Nadjmi Adhani yang kemungkinan besar akan maju kembali di pertarungan perebutan tahta penguasa Banjarbaru ternyata dinyatakan positif Covid-19. Parahnya lagi, setelah kurang lebih 2 pekan, dinyatakan meninggal dunia karena virus yang dilahirkan oleh kota Wuhan, China.

Haluan armada pun berubah. Terang saja, Aditya Mufti Ariffin atau akrab disapa Ovie itu pun kembali menyatakan akan maju sebagai calon Walikota, entah apa yang merasukinya? Tapi ia maju tidak dengan AR Iwansyah lagi. Ovie menggaet ketua DPC Gerindra Banjarbaru, Syahrianie Syahran dan masih menggunakan Tag line (jargon) ‘banjarbaru juara’ sama seperti masih bersama Iwansyah sebelumnya.

Partai PPP yang katanya tidak ikut serta dalam bursa pilkada Banjarbaru karena ketua DPW Kalsel-nya sempat tidak jadi maju dalam pertarungan bergengsi kursi Walikota Banjarbaru dan Wakilnya, tapi kini kembali mencuat dan menyatakan mendukung Ovie bersama Syahriani dari Gerindra yang sudah jelas memiliki 6 kursi di DPRD Banjarbaru.

Di kubu petahana, Darmawan Jaya yang sempat kehilangan keseimbangan dan digadang-gadang akan maju sebagai calon Walikota, juga telah mendapatkan pengganti almarhum Nadjmi Adhani, yakni Martinus, mantan Kepala Dinas PUPR Provinsi Kalsel pada tahta atau periode Gubernur Rudy Ariffin dan pernah menjadi penjabat Walikota Banjarbaru di masa Ruzaidinnoor silam.

Namun sayangnya Jaya tidak berminat untuk kursi orang nomor 1 di Banjarbaru itu, ia lebih memilih menjadi calon Wakil Walikota seperti yang ia jabat saat ini.

Melihat hal demikian, Dosen FSIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin dan juga seorang pengamat politik di Kalsel, Andi Tenri Sompa kepada koranbanjar.net, Jumat (21/8/2020) malam. dirinya sangat menyesalkan keputusan Darmawan Jaya yang tetap memilih papan 2 (calon wakil walikota).

Apalagi pilihan Jaya merangkul Martinus sebagai pengganti almarhum sebagai calon Walikota, menurutnya, orang yang sudah tahu dengan Martinus tidak jadi masalah, tapi bagi warga yang tidak mengenalnya, itu sedikit merugikan bagi Darmawan Jaya.

“Maaf, nanti dikira orang beliau (Martinus) non muslim, kita tahu Banjarbaru masih mayoritas Islam. Intinya nama itu juga berpengaruh dalam pilkada ini. Tapi saya tidak mau mengkotomi (memilah milih) masalah agama,” ujar wanita bergelar Doktor atau S3 ilmu politik dari Universitas Indonesia itu.

Pengamat politik Kalsel sekaligus dosen FSIP ULM Banjarmasin, Andi Tenri Sompa (foto: narsum untuk koranbanjar.net)

Kini juga muncul poros baru, lanjut Tenri Sompa, pasangan calon Walikota dan Wakil walikota, Gusti Iskandar dan AR Iwansyah. G Iskandar sendiri sudah sangat dikenal di perpolitikan Kalsel. “Apalagi AR Iwansyah, beliau sangat fenomenal di Banjarbaru,” imbuh dia lagi.

Menurutnya, pasangan G Iskandar-AR Iwansyah tipikal petarung dan cukup kuat untuk melawan kubu petahana. Sekadar diketahui, pasangan Martinus dan Darmawan Jaya baru saja mendapatkan SK dukungan dari partai perlambang matahari (PAN). Artinya, mereka sudah dipastikan dapat melenggang ke final pilkada 2020 mendatang dengan dukungan partai NasDem 4 kursi dan PAN 2 kursi.

Sama seperti pasangan Aditya-Syahrianie yang sudah mengantongi total 10 kusri dari Gerindra dan PPP. Tinggal pasangan G Iskandar dan AR Iwansyah yang masih kurang 1 kursi karena sudah memiliki dukungan Golkar dengan 5 kursi. Tapi sepertinya itu tidak masalah, mengingat masih ada 4 partai yang belum menentukan pilihan hingga saat ini, yakni Demokrat 1 kursi, PKS 2 kursi, PDI Perjuangan 3 kursi dan PKB juga 3 kursi. (san/maf)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh