Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Automotif

Penyelam Temukan Pedang Perang Salib Berumur 900 Tahun di Laut Tengah

Avatar
633
×

Penyelam Temukan Pedang Perang Salib Berumur 900 Tahun di Laut Tengah

Sebarkan artikel ini
Yaakov Sharvit dari Otoritas Kepurbakalaan Israel memegang pedang yang dipercaya merupakan milik dari tentara Perang Salib, di Caesarea, Israel, pada 18 Oktober 2021. (Foto: Reuters/Ronen Zvulun)
Yaakov Sharvit dari Otoritas Kepurbakalaan Israel memegang pedang yang dipercaya merupakan milik dari tentara Perang Salib, di Caesarea, Israel, pada 18 Oktober 2021. (Foto: Reuters/Ronen Zvulun)

Penyelam Israel telah menemukan pedang perang salib di Laut Tengah. Pihak Otoritas Kepurbakalaan Israel, Selasa (19/10/2021) menyatakan, pedang besar tersebut ditaksir oleh pakar berumur 900 tahun, dan berasal dari masa Perang Salib.

KORANBANJAR.NET – Direktur dari Divisi Arkeologi Kelautan pada Otoritas tersebut, Kobi Sharvit, mengatakan penyelam itu berenang sekitar 150 meter dari lepas pantai dekat pelabuhan Haifa beberapa hari lalu. ketika dia melihat sebuah pedang di dasar laut, yang berada sekita empat sampai lima meter dari permukaan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Sharvit mengatakan, penyelam tersebut mengambil pedang itu dan segera membawanya ke otoritas kepurbakalaan. Sharvit mengatakan, pedang yang sudah diliputi organisme laut ketika ditemukan itu adalah yang paling lengkap dan berada dalam kondisi paling utuh yang pernah dilihatnya. Ia menggambarkan pedang itu besar, berat, dan terbuat dari besi.

Ditambahkan, pedang sepanjang satu meter itu memiliki gagang yang unik dan terlihat jelas setelah arus di dasar laut berhasil memindahkan pasir yang menyembunyikannya.

Kata Sharvit, karena pedang itu ditemukan di sebuah teluk kecil, tidak jauh dari kastil Tentara Salib Atlit di pesisir utara Israel, pedang itu diasumsikan milik seorang tentara dari era Perang Salib.

Crusades atau Perang Salib merupakan serangkaian ekspedisi militer Eropa abad pertengahan yang dipimpin umat Kristen untuk merebut kembali Tanah Suci dari kaum Muslim pada abad ke-11, 12, dan 13.

Sharvit mengatakan, dari sudut pandang sejarah, gagang pedang itu merupakan bagian paling penting dari senjata itu, karena pada bagian itulah dekorasi dan, mungkin, nama atau inisial sering ditemukan dan akan membantu identifikasi selanjutnya.

Katanya, setelah dibersihkan, diteliti, dan dilestarikan, otoritas kepurbakalaan akan memamerkan pedang itu kepada publik.(koranbanjar.net)

Sumber; VOAIndonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh