Pengrajin Tasbih Asal Martapura, Layani Pengolahan Tasbih Fukaha Dari Upah Rp2 Juta, Sekarang Cuma Rp200 Ribu

Pengrajin Tasbih, Heri menunjukkan tasbih jenis kayu rawali dan gaharu. (Foto: Koranbanjar.net)
Pengrajin Tasbih, Heri menunjukkan tasbih jenis kayu rawali dan gaharu. (Foto: Koranbanjar.net)

Sekitar 10 tahun yang silam, tasbih berbahankan kayu fukaha sempat menjadi tasbih yang sering diburu sebagian masyarakat luas, khususnya Kota Martapura Kabupaten Banjar. Selain langka, fukaha juga memiliki khasiat yang beragam. Kala itu, pembuatan tasbih kayu fukaha sempat menyentuh angka Rp2 juta per buah. Seiring waktu, tasbih kayu fukaha tersebar di pasaran dan tidak menjadi barang langka lagi, sehingga upah pembuatannya pun berangsur-angsur menurun.

MARTAPURA, Denny Setiawan

Pengrajin tasbih terbilang sedikit, demikian pula di Kota Martapura. Kendati demikian, sampai sekarang masih ada pengrajin yang menekuni pembuatan tasbih. Seorang di antaranya adalah Ahmad Khori, warga Gang Al Fatah, Karangan Putih, Kelurahan Keraton, Kota Martapura, Kalsel.

Dia menekuni kerajinan pembuatan tasbih ini sejak tahun 2008 atau 14 tahun silam. Awalnya, dia hanya melayani pembuatan tasbih jenis kayu fukaha. Namun seiring waktu, dia juga melayani pembuatan tasbih dari berbagai jenis kayu, seperti kayu bidara, gaharu, cendana, ulin timbul, ulin manang, rawali, serta berbagai jenis kayu langka lainnya.

Di tahun 2008 atau 14 tahun silam, menurut dia, pembuatan tasbih fukaha sempat menjadi primadona. Upah pembuatannya pun terbilang mahal. “Waktu itu, untuk membuat satu tasbih fukaha, upahnya antara Rp1,5 juta hingga Rp2 juta per-untai (buah),” ungkapnya.

Dia menerima pesanan tidak hanya dari Kota Martapura, melainkan dari berbagai kota. Ada yang dari Kotabaru, Tanah Bumbu, hingga dari hulu sungai. Kini, upah pembuatan tasbih kayu fukaha sudah mulai menurun. Dari tahun ke tahun terus lebih murah. “Sekarang ini pembuatan tasbih fukaha dua ratus ribu sudah bisa,” katanya.

Disinggung mengenai harga sebuah tasbih hingga menjadi mahal, menurut lelaki yang akrab disebut Heri ini, semua bukan hanya tergantung upah pembuatan, melainkan jenis kayu yang terbilang langka. Semakin langka jenis kayu yang digunakan, maka harga tasbih akan semakin mahal.

Tasbih dari bahan kayu langka, kayu gaharu asli dari Kalteng. Foto: Koranbanjar,net)
Tasbih dari bahan kayu langka, kayu gaharu asli dari Kalteng. (Foto: Koranbanjar,net)

Jenis kayu tasbih yang masih terbilang langka sampai sekarang, menurut dia, antara lain bahan kayu gaharu, kayu rawali, cendana dan ulin manang. Masing-masing kayu tersebut mengandung khazanah, dan memiliki khasiat masing-masing. Baik secara kesehatan maupun sejarahnya.

“Seperti contoh tasbih jenis kayu rawali, gaharu dan cendana itu kan semuanya kayu yang mengeluarkan bau harum. Tentu semua ada khasiatnya. Secara kesehatan, kayu-kayu itu juga mengandung manfaat, namun tentunya orang kesehatan yang paling mengerti,” kata dia.

Sementara untuk upah pembuatan tasbih dari kayu-kayu langka itu, Heri menyebutkan, semua tergantung jenis kayu yang agak keras dan lemah. Semakin keras jenis kayu yang dibuat tentu akan semakin mahal. “Kalau kayunya lebih keras, pembuatannya pun akan lebih lama dan sangat hati-hati. Makanya lebih mahal. Contoh kayu gaharu, kayu itu tergolong keras dan mengandung getah yang mengeluarkan bau harum,” ucapnya.

Dan harga tasbih dari jenis kayu yang langka, katanya, serupa dengan harga permata alias tidak memiliki standar. Terkadang, ada tasbih dari kayu rawali yang harum, orang berani membeli dengan harga Rp1 juta perbuah. Karena, selain langka, tasbih kayu rawali tidak ada di pasaran.

Sebelum menutup pembicaraan, Heri mengatakan, sampai sekarang dia masih menerima pesanan-pesanan pembuatan tasbih dari orang-orang luar daerah Martapura. Selain itu dia jua menjual tasbih-tasbih dari kayu langka yang sudah jadi.

Nah, bagi mereka yang ingin melakukan pemesanan pembuatan tasbih atau membeli tasbih yang sudah jadi, dapat langsung datang ke kediamannya di Gang Al Fatah, Karangan Putih, Kelurahan Keraton, Kota Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Dapat pula menghubungi nomor telepon (WhatsApp) atasnama Heri : 085389131765. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *