Anggota DPRD Kotabaru Rabbiansyah mengakui masyarakat di daerah pemilihan (dapil) 3, minim akan pendidikan strata satu. Bahkan menurut dia, salah satu kendala sosial di masyarakat, minim warga yang mengenyam pendidikan sampai ke tingkat sarjana.
KOTABARU, koranbanjar.net- Hal itu banyak disebabkan karena terkendala dari faktor ekonomi dan jarak yang jauh.
Jarak ke perguruan tinggi sangatlah jauh dan memakan biaya besar jika harus ngontrak di pusat kota, yang tentu menjadi beban orang tua, mengakibatkan banyaknya anak muda setelah lulus SMA lebih memilih bekerja di perkebunan kelapa sawit atau menikah.
” 26 Agustus 2021 kemarin saya genap dua tahun diberikan amanah menjadi anggota DPRD Kotabaru. Tentu itu menjadi beban dan tanggung tersendiri dalam menjalankan amanah yang diemban,” paparnya, Sabtu (11/9/2021).
Hal itu bahkan membuat anggota legislatif ini berupaya mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul, tentu harus dimulai dengan tingkat pendidikan meningkat baik untuk TK, SD, SMP, SMA serta sarjana.
Alhamdulillah, ucapnya, sampai hari ini bisa ikut berperan untuk meningkatkan SDM Dapil 3 dengan berupaya memfasilitasi anak-anak masyarakat dan anak-anak kaum buruh yang tergolong tidak mampu untuk bisa kuliah secara gratis sampai wisuda.
“Bahkan mendapatkan uang biaya hidup sebesar Rp800 ribu sampai 1 juta rupiah per bulan,” katanya.
Lewat program pemerintah pusat yaitu Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) KULIAH yang dulu disebut BIDIK MISI, adapun rincianya tahun 2019 sebanyak 9 orang, tahun 2020 sebanyak 23 orang, dan tahun 2021 berjumlah 38 rencananya. Totalnya adalah 70 orang.
Ia berharap, dengan ini bisa meningkatkan SDM Dapil 3 dan kelak dapat berperan di masyarakat serta ikut bersama-sama memikirkan peningkatan di segala bidang.
“Karena mereka sudah memiliki dasar pemikiran yang baik serta ilmu selama menempuh perkuliahan. Mudahan program ini tahun depan masih ada dan bisa memberikan manfaat untuk masyarakat,” pungkasnya.(cah/dya)