Sekolah adalah lembaga pendidikan, yang diberi wewenang menyelenggarakan kegiatan pembelajaran. Sekolah tingkat dasar yang dikunjungi ini, memiliki ciri dan suasana berbeda dalam proses belajar mengajar.
HAIRIYADI, Martapura
SALMIRA begitulah singkatan dari Sekolah Alam Muhammadiyah di Jalan Masjid Desa Indrasari Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar.
Berkunjung ke sekolah akhlak ini tidak nampak fasilitas sekolah umumnya seperti gedung, ruang kelas atau deretan meja kursi. Namun, ada dua tempat belajar berupa balai atau pendopo. Satu buah bangunan sederhana, untuk belajar secara lesehan.
Berikutnya satu lagi pendopo berbentuk panggung dan beberapa buah kursi dan meja kecil. Ditambah kantin, musala dan fasilitas pendukung sekolah lainnya.
Satu hal unik dan menarik adalah, banyaknya ruang terbuka di bawah rindang pohon untuk interaksi sosial dan tempat proses belajar mengajar bagi guru memberikan pelajaran kepada siswa.
Space alami di tempat alam terbuka merupakan ciri khas Sekolah Dasar Alam Muhammadiyah Indrasari Martapura alias SALMIRA.
Wartawan koranbanjar.net yang berkunjung ke SALMIRA, disambut ramah Firman Hadi, sang Kepala Sekolah dan pengelola sekolah dasar berbasis akhlakul karimah dengan program tahfizul Quran dan tahfizul Hadis tersebut.
“Sudah sekitar 4 tahun SALMIRA berdiri, dan sekarang ada 45 siswa untuk kelas 1 sampai 4 tingkat sekolah dasar,” kata Firman, Selasa (6/7/2021) siang.
Diungkapkan Firman, tanggal 12 Juli 2021 merupakan tahun ajaran baru dan masuknya para siswa yang melaksanakan sistem pembelajaran tatap muka.
Kenapa dinamakan sekolah alam?
Selain belajar dan tempat belajarnya di alam terbuka, diterangkan Firman bahwa dengan alam mereka bisa belajar banyak hal, mendapatkan ilmu dan pengetahuan melalui belajar langsung dari alam.
“Jadi, siswa-siswi belajar di alam terbuka dan mendapatkan pembelajaran, mengerti dan memahami langsung dari alam terbuka,” katanya.
Tempat pendidikan hanya menerima siswa sekolah dasar atau murid lulusan taman-kanak-kanak, ini mengajarkan kepada anak-anak tentang sekolah ramah lingkungan, menyenangkan, ramah otak dan jantung.
“Kami juga memberikan pelajaran tambahan, kegiatan outbond, camping di alam, memanah dan silat,” ungkapnya.
Masa pandemi covid-19 tetap menjadi perhatian dengan penerapan protokol kesehatan. Apalagi, pembelajaran tatap muka dilakukan di alam terbuka. *