Warga Gang Bakti Kelurahan Teluk Tiram Darat Kota Banjarmasin tiba – tiba menggelar tolak bala, karena salah satu warga setempat melihat sosok yang diyakini “hantu api” akan membawa musibah kebakaran.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Ritual tolak bala dilaksanakan Rabu( 4/8/2021) malam dimulai pukul 21.00 hingga 22.00 WITA itu diikuti sedikitnya 30 orang, terdiri dari anak – anak, remaja dan dewasa itu dipimpin oleh salah satu tokoh agama di kawasan tersebut, dikenal dengan sebutan Guru Yusuf.
Ketua RT 11, H. Hasan selaku Koordinator Kegiatan Tolak Bala kepada koranbanjar.net saat ditemui di rumahnya, Kamis (5/8/2021) siang menuturkan, sebenarnya ritual pengusiran bencana atau musibah agar tidak menimpa kampung itu adalah acara rutin setiap tahun.
“Karena kebetulan juga salah satu warga ada yang nelihat hantu api, maka kita musyawarah bersama para orang tua sesepuh kampung sini untuk segera mengadakan tolak bala, maka dilaksankanlah tadi malam,” tuturnya sembari mengatakan tetap menggunakan protokol kesehatan.
Selain itu, sambungnya, tolak bala dilakukan untuk mengusir bala termasuk virus Corona.
Menurut Ketua RT 2 periode ini, dia hanyalah melaksanakan keinginan warganya yang menjadi keresahan selama ini. Pelaksanaan pun secara sederhana hanya dengan doa, dzikir dan makanan selamatan hanya berupa kue roti dan segelas air mineral.
Lebih lanjut dia mengungkapkan, semenjak COVID-19 mewabah di Kalimantan Selatan hingga dikeluarkan aturan pembatasan (PSBB dan PPKM), warga Gang Bakti terhenti menggelar ritual yang turun temurun dilakukan orang tua jaman dahulu.
Sementara salah satu warga yang rumahnya berada dalam Gang Bakti bernama Jamilah mengatakan, kalau yang melihat hantu api itu adalah anak – anak.
“Katanya anak – anak itu, hantu api meloncat- loncat di belakang salah satu rumah warga lalu ngomong sama orang kampung,” tuturnya.(yon/sir)