Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Feature

Kronologis Lengkap Tabrak Lari Bocah di Jalan Bypass, Saat Lari Pagi,”Awaas Ada Truk!”

Avatar
1371
×

Kronologis Lengkap Tabrak Lari Bocah di Jalan Bypass, Saat Lari Pagi,”Awaas Ada Truk!”

Sebarkan artikel ini
Muhammad Rifki Fadillah asal Desa Jingah Habang, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. (foto: koranbanjar.net)
Muhammad Rifki Fadillah asal Desa Jingah Habang, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. (foto: koranbanjar.net)

Peristiwa yang menimpa seorang bocah berusia 10 tahun, Muhammad Rifki Fadillah asal Desa Jingah Habang, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, pada Minggu, (08/12/2024) sangat tragis! Usai kejadian itu, dia tak sadarkan diri selama kurang lebih 10 hari, kemudian hasil diagnosa medis menyebutkan, korban menderita pembengkakan pada bagian lambung dan otak. Hingga sekarang korban masih tergolek di rumah sakit, menunggu keputusan pihak rumah sakit untuk menjalani pengobatan lanjutan, bahkan mungkin harus menjalani operasi. Bagaimana kronologis kejadian tersebut? Berikut liputannya.

DENNY SETIAWAN, Karang Intan

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Minggu pagi, (8/12/2024) sekitar pukul 07.00 wita, Muhammad Rifki Fadillah bersama tiga sahabatnya yang lain sedang lari pagi dari arah Desa Jingah Habang, Kecamatan Karang Intan menuju Stadion Demang Lehman Martapura Kota.

Kepala Desa Jingah Habang, Syamsuri saat ditemui koranbanjar.net menceritakan, bocah-bocah itu berlari di tepi jalan sebelah kiri menuju arah stadion. Kala itu, korban berlari pada bagian depan, sedangkan tiga sahabatnya yang lain berlari di belakang.

Di sekitar jembatan kembar yang berada di Jalan Bypass Sungai Ulin Kota Banjarbaru – Mataraman Kabupaten Banjar, tepatnya masih di wilayah Desa Jingah Habang RT 03, mendadak muncul iring-iringan truk sebanyak 2 buah. Tidak diketahui sebabnya, tiba-tiba truk yang di bagian depan oleng ke tepi jalan sebelah kiri.

Tiga sahabat korban yang berlari di bagian belakang, sempat menoleh ke arah truk yang menuju ke arah mereka, lantas ketiga sahabat korban sempat berlari ke tepi jalan, bahkan melompat ke luar jalan, tepatnya ke semak-semak. Tatkala itu, sahabat korban sempat meneriaki korban, “awaaaaas…., ada truk!” Namun terlambat, belum sempat melompat, korban langsung “disambar” hingga diserempet.

“Setelah menyerempet korban, kabarnya truk itu sempat amblas. Namun si sopir nge-gass hingga berhasil melaju meninggalkan lokasi. Pagi itu, kami mendapatkan kabar, langsung ke lokasi. Setibanya di lokasi, kami hanya melihat korban sudah tertelungkup disertai darah di sekitar tubuh korban,” ungkap Kepala Lingkungan Desa Jingah Habang, Fahruraji menambahkan.

Kemudian, lanjutnya, dia dibantu para relawan langsung membawa korban ke RS Ratu Zalekha Martapura. Selanjutnya melaporkan kejadian ke Satlantas Polres Banjar. Pihak kepolisian langsung melakukan olah TKP di lokasi kejadian.

“Sampai sekarang belum diketahui identitas lengkap sopir maupun truk yang menabrak. Kabarnya dari kawan-kawan korban, ciri-ciri truk adalah berwarna kuning pada bagian depan, dan berwarna abu-abu di bagian belakang. Cuma itu saja,” ucapnya.

Dia sangat berharap, agar pelaku dapat segera ditemukan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Terlebih korban berasal dari keluarga yang biasa-biasa saja.

“Ayahnya berprofesi sebagai sopir truk, sedangkan ibunya cuma ibu rumah tangga. Kedua orangtuanya sudah lama bercerai,” ujarnya.

Meski demikian, timpal Kepala Desa Syamsuri, sebagai aparat desa, pihaknya sudah menjenguk korban di rumah sakit sekaligus menyerahkan bantuan untuk pengobatan. “Saya juga berharap, semoga pihak kepolisian dapat segera menemukan pelaku,” pungkasnya.

Tergolek di Rumah Sakit

Kepala Desa Jingah Habang, Syamsuri saat menyerahkan bantuan kepada korban.

Kini, Muhammad Rifki Fadillah (10) kini sudah 10 hari berada di rumah sakit  Anshari Saleh Banjarmasin.

Menurut tokoh masyarakat Karang Intan yang juga Koordinator Penggalangan Dana Peduli Korban, Warhamni yang berhasil dihubungi koranbanjar.net, Selasa, (17/12/2024), kondisi korban dalam kondisi terikat pada tangan dan kaki, karena terkadang masih kejang-kejang. Selain itu, korban mengalami dua luka yang serius, pertama pembengkakan dan pendarahan pada lambung, kedua pendarahan dan pembengkakan pada bagian otak.

“Memang saat ini kondisinya ada sedikit kemajuan, korban sudah membuka mata walaupun tidak berbicara ataupun ada reaksi yang lain,” kata Warhamni.

Diketahui, selama 9 hari korban dalam kondisi koma, “alhamdulillah kemarin sudah siuman, kami juga membantu uruskan Jasa Raharja kemudian penggalangan dana. Alhamdulillah terkumpul sekitar 9 juta yang kita serahkan langsung hari ini, tadi ulun juga ada ditelepon salah satu pihak swasta pengusaha di daerah kita yang mau membantu,” kata mantan anggota DPRD Banjar ini.

Infonya, lanjut dia, pengusaha itu akan datang ke rumah sakit sepertinya mau menyerahkan bantuan.

“Mudah-mudahan harapan orang tua korban, Rifki cepat ditindak lanjuti dan sembuh kembali,” paparnya.

Dijelaskan Warhamni, ibu korban, Mariati hanya berprofesi sebagai pemetik bunga. Dia juga sudah bercerai dengan suaminya sejak 6 tahun lalu, ketika Rifki berumur 4 tahun.

“Tadi ibunda korban mengucapkan terima kasih kepada seluruh donator, penyumbang dan pihak rumah sakit atas bantuan dan doanya untuk korban,” ujarnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh