KOTABARU, koranbanjar.net – Sejak DPD Partai Golkar Kotabaru melaksanakan penjaringan terbuka bakal calon kepala daerah pada 25 September lalu, hingga Selasa (8/10/2019) kemarin, sudah ada lima nama bakal calon yang mendaftar di partai berlambang pohon beringin itu.
Kelima nama yang telah mendaftar itu, dua orang di antaranya merupakan sang petahana, yaitu Sayed Jafar (Bupati Kotabaru) dan Burhanudin (Wakil Bupati Kotabaru). Sementara tiga nama lainnya ialah Arbani, Fatmawati Haleng HB, dan Alamsyah.
Menurut salah satu bakal calon, Arbani, yang juga sekaligus sebagai petugas penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati di DPD Golkar Kotabaru, dirinya sendiri, Sayed Jafar dan Burhanudin merupakan pendaftar dari Partai Golkar. Sementara dua nama lainnya, yakni Fatmawati Haleng dan Alamsyah, merupakan pendaftar umum.
“Dari lima pendaftar, baru satu pendaftar yang sudah menyerahkan berkasnya,” ujar Arbani kepada koranbanjar.net, Selasa kemarin.
Dia menjelaskan, seluruh berkas pendaftaran nantinya dikirim ke DPD Golkar Kalsel untuk diverifikasi. Sedangkan penentuan keputusannya diserahkan ke DPP Golkar.
“Semua kewenangan dan keputusan ada di DPD dan DPP. Begitu juga ketika ada calon yang dianggap berpotensi luar biasa, maka DPP bisa langsung merekomendasikan tanpa melalui penjaringan,” jelasnya.
Ditanya mengenai petahana Sayed Jafar yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD Golkar Kotabaru, Arbani tidak mau banyak berkomentar.
“Entah itu Sayed Jafar atau siapapun yang mendaftar, dan siapapun nantinya yang ditentukan Golkar, pasti kami sampaikan ke pusat. Itu sudah komitmen kami. Saat ini yang pasti masing-masing calon masih mencari koalisi partai,” katanya.
Sebagai partai yang memperoleh lima kursi di DPRD Kotabaru, Golkar harus berkoalisi dengan partai lain hingga memperoleh dukungan tujuh kursi agar bisa mengusung bakal calon kepala daerah.
“Kita memang masih kurang dua kursi lagi. Jadi kita masih menunggu dari calon-calon lain, karena kan dari calon itu bisa mendaftar di mana-mana juga. Tentunya calon-calon itu mungkin ada dari partai yang memperoleh dua kursi, atau tiga kursi, ada juga yang satu kursi. Nah dari situ mungkin bisa dikoalisikan dengan Golkar,” pungkasnya. (cah/dny)