KARANGINTAN, KORANBANJAR.NET – Pasca runtuhnya jembatan Danau Tamiyang di Desa Mandikapau Barat, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, akibat tiang jembatan patah, aparat desa segera melakukan perbaikan. Rencananya pekan depan jembatan tersebut kembali bisa dimanfaatkan wisatawan untuk menyeberang dan menikmati suasanan Danau Tamiang.
Jembatan sepanjang 100 meter tersebut mengalami rehab total menggunakan dana desa dari Desa Mandikapau, Kecamatan Karang Intan. Tiang jembatan yang menancap ke dasar danau diperbanyak,dan kiri kanan ditambah lebih rapat. Sehingga jembatan yang usianya lebih tua dari objek wisata tersebut lebih aman dan tetap cantik di pandang mata.
“Sehari setelah kejadian, kami langsung membeli material jembatan, ini sudah tiga hari terakhir kami bekerja, mungkin pekan depan baru bisa digunakan,” ujar Kepala Desa Mandikapau, Abdul Basit melalui telepon kepada koranbanjar.net pada Jum’at (22/06).
Tiang pancang untuk jembatan telah berdiri dan saat ini prosesnya tetap berjalan, sedangkan proses mengangkat jembatan yang ambruk kemungkinan dua hari ke depan. Pekerja masih menyelesaikan pekerjaan pondasi agar lebih kokoh, kendati tiang jembatan ditambah, layanan kapal rekreasi membawa wisatawan tetap normal dan bisa melewati bawah jemabatan.
“Sehari setelah kejadian pun wisatawan tetap datang ke sini, petugas tetap memberikan layanan kepada warga yang ingin menikmati alam Danau Tamiyang,” tegas Basit.
Solusi lain, wisatawan ingin menyeberang danau, diberikan kemudahan menggunakan kapal, ada 2 unit yang stand by setiap hari di Danau Tamiyang. Ia berjanji, pekan depan proses rehab total jembatan rampung dan kembali bisa dibuka untuk umum. Proses perbaikan dipercepat karena bisa menggunakan dana desa.
“Kami sudah berkoordinasi dengan pendamping kabupaten untuk menggunakan dana desa, ternyata boleh, ini sangat membantu,” pungkasnya.(sai/sir)