Jatuhnya Penjual Es Krim ke Sungai, Titian Pulau Bromo Kembali Disorot

Tangkapan layar video viral Penjual Es Krim keliling tercebur ke sungai karena lantai jalan titian Pulau Bromo lapuk. (Foto: Dok. Koranbanjar.net)
Tangkapan layar video viral Penjual Es Krim keliling tercebur ke sungai karena lantai jalan titian Pulau Bromo lapuk. (Foto: Dok. Koranbanjar.net)

Akibat kejadian seorang penjual es krim jatuh ke sungai, jalan titian Pulau Bromo, di Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan, Kota Banjarmasin kembali mendapat sorotan.

BANJARMASIN, koranbanjar.net Kepala Sekolah MTS Byna Taqwa, Mukari lewat media ini, Sabtu (8/4/2023) berujar sangat miris dan memprihatinkan melihat kondisi jalan titian kayu Kampung Pulau Bromo sekarang ini.

“Melihat kondisi jalan titian pulau bromo sekarang ini sangat memprihatinkan, miris melihatnya,” ujar Mukari saat ditemui di MTS Byna Taqwa di kampung Pulau Bromo tersebut.

Sepengetahuan Mukari, 10 tahun jalan titian kayu ini tidak lagi mendapatkan perhatian Pemerintah.

Lanjut dikatakannya, jika melihat material titian ini sudah 60 sampai 70 persen diganti warga dari dana swadaya.

“Dan itu hanya sekedar menahan saja bukan untuk memperbaiki atau merawat dengan mempertahankan yang semula,” katanya.

Hal itu katanya hanya untuk menahan supaya jangan sampai patah atau runtuh.

Oleh karena itu sangat diharapkan oleh warga Pulau Bromo agar jalan titian kayu ini segera mendapatkan sentuhan pemerintah.

“Karena jalan titian kayu ini adalah akses satu-satunya untuk aktivitas warga,” terangnya.

Jikalau jalan ini bagus maka lebih lanjut kata Mukari diharapkan mobilitas warga semakin bagus.

“Juga tentunya memperbaiki perekonomian masyarakat Pulau Bromo,” tuturnya.

Karena masyarakat akan melakukan mobilitas ke luar Pulau Bromo untuk mendapatkan penghasilan lebih bagus tanpa ada hambatan terutama soal jalan.

Selama ini masyarakat Pulau Bromo merasa terisolasi disebabkan faktor kondisi jalan yang mengkhawatirkan.

“Sehingga hubungan ekonomi masyarakat Pulau Bromo dengan pihak luar sangat sulit dan tentu menghambat pertumbuhan ekonomi di Pulau Bromo yang padat penduduk ini,” bebernya.

Seiring waktu makin parahnya keadaan titian kayu Pulau Bromo akhirnya kerap menimbulkan kecelakaan pengendara motor maupun pejalan kaki.

“Sering sekali terjadi kecelakaan di titian ini, banyak sudah korban terjatuh akibat kayunya yang sudah lapuk,” sebutnya.

Terakhir, kecelakaan menimpa penjual es krim keliling.

Menurut informasi warga setempat di lokasi kejadian, penjual es krim keliling ini kemungkinan jalan terlalu menepi.

“Sehingga tak diduga, ada bagian lantai yang lapuk, ban gerobak penjual es krim akhirnya terjatuh ke sungai,” tutur warga bernama Hamidan.

Mendengar kejadian yang dialami penjual es krim keliling, salah satu anggota Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kalsel juga seorang aktivis, Alimun mengaku sangat miris melihat kondisi jalan titian Pulau Bromo yang kerap menimbulkan korban.

Dia menegaskan agar para pihak terkait terutama Dinas PUPR dan Walikota agar segera merealisasikan usulan warga Pulau Bromo untuk merehabilitasi jalan titian kayu Pulau Bromo.

Menurutnya hal ini harus jadi perhatian wakil rakyat yang duduk di kursi dewan Kota Banjarmasin, bersama Pemko untuk segera turun ke lokasi.

Menurutnya, warga Pulau Bromo adalah  penduduk asli.

“Harus diingat itu dan mereka juga bayar pajak. Jadi pemerintah harus benar-benar memperhatikan masalah ini,” tegasnya.

Dikatakan Alimun, APBD itu uang rakyat. Untuk itu mereka harus menikmati hasil bayar pajak.

Segera anggarkan dan tindaklanjuti. Jangan hanya dianggarkan tapi tidak dilanjutkan,” pungkasnya. (yon)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *