MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Pasca longsornya jalan beton di Desa Dalam Pagar RT 1, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kamis (20/9/2018) lalu, kini perbaikan jalan tersebut terus dilakukan pihak kontraktor sampai jalan tersebut kembali seperti sedia kala.
Pengerjaan jalan ambruk sepanjang 170 meter tersebut, dilakukan setelah keluarnya hasil investigasi dari tim Universitas Lambung Mangkurat (ULM) beberapa minggu yang lalu.
Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kalsel, Muhammad Yasin Toyib mengatakan pihak kontraktor menyanggupi penanganan dilakukan secara full hingga jalan tersebut kembali seperti semula.
Ia menjelaskan, dari hasil investigasi tim ULM, runtuhnya jalan tersebut karena adanya aliran mata air yang keluar dari pinggiran dalam tanah searah dari rumah warga menuju sungai yang tidak diketahui dari mana sumbernya.
“Ditambah lagi adanya hantaman arus Sungai Martapura, sehingga mengakibatkan tanah pada bagian dalam jalan tersebut lunak dan tergerus hingga kontsruksi jalan pada bagian atas terhentak ke bawah,” ujarnya kepada koranbanjar.net, Jumat pekan lalu.
Akibatnya, 10 rumah warga terkena dampak, rusak cukup berat ada tiga rumah. Ditambah lagi arus jalan menjadi lumpuh total. Pengguna jalan tersebut tidak hanya dari warga Desa Dalam Pagar Ulu, tetapi juga Dalam Pagar Ilir, Sungai Kitanu dan Desa Akar Baru serta Desa Melayu Ilir, sebagai akses jalan ke Martapura Kota.
Dikatakan Yasin, agar hal serupa tidak terjadi lagi, tim ULM sudah memberikan solusi khusus pada bagian aliran air itu untuk dibuat taknik tertentu dan bagian yang lain untuk pengerjaannnya pada bagian dasar ditancapkan kayu galam dan geotekstil.
“Kemudian diuruk tanah berlapis-lapis hingga padat sampai dilakukan finishing dengan pengecoran pada bagian atas,” sambungnya.
Pemulihan jalan tersebut, lanjutnya, saat ini mendapat kendala akibat musim hujan, sehingga kapan selesainya jalan tersebut belum bisa diprediksi.
“Mengingat keadaan sungai yang tepat berada tepian jalan longsor tersebut, airnya dalam kondisi pasang karena debit air yang meningkat memasuki musim penghujan ini, tentunya itu sedikit banyak berdampak pada proses pengerjaan,” katanya.
Warga setempat, Fahruddin (56 tahun) mengaku bersyukur pihak kontraktor memperbaiki jalan yang tepat di depan rumahnya tersebut. Pasalnya, ia tidak lagi mengkhawatirkan rumahnya terkena longsor.
Menurutnya, pengerjaan jalan sudah dilakukan sejak 3 minggu yang lalu. “Alhamdulillah sudah mulai diperbaiki, saya tidak lagi khawatir rumah saya terkena longsor. Semoga hasilnya nanti lebih bagus dari yang semula,” harapnya.
Seperti diketahui, proyek jalan beton tersebut dikerjakan oleh CV Gunung Willis sejak 2017 menggunakan dana APBD Perubahan, dengan nilai kontrak Rp 1,5 miliar. Belum selesai masa pemeliharaan selama satu tahun, jalan tersebut sudah ambruk. (dra)