Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar

Eksklusif! Mengungkap Bisnis Esek-esek Banjarmasin di Malam Ramadan, Mangkal di Depan Kantor Wali Kota

Avatar
3052
×

Eksklusif! Mengungkap Bisnis Esek-esek Banjarmasin di Malam Ramadan, Mangkal di Depan Kantor Wali Kota

Sebarkan artikel ini

Bisnis esek-esek tidak memandang waktu dan tempat, termasuk di Kota Banjarmasin. Apalagi di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang. Bulan suci Ramadan yang seyogianya menjadi bulan untuk berlomba-lomba mendapatkan pahala ibadah, namun tidak bagi pelaku bisnis prostitusi online. Pelaku bisnis prostitusi online masih tetap beroperasi, meski di malam Ramadan.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Kawasan siring depan Kantor Wali Kota Banjarmasin di Jl RE Martadinata, Kelurahan Kertak Baru Ilir Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Rabu dinihari, (14/4/2021) sekitar pukul 00.15 WITA, terlihat lebih ramai dari malam-malam sebelumnya.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) menggelar beraneka jajanan makanan, melayani anak muda yang lagi nongkrong di kawasan itu. Agak berbeda dari malam sebelumnya, malam kedua di bulan suci Ramadan kawasan siring masih terlihat ramai, walaupun sudah tengah malam.

BACA JUGA; Prostitusi Online Libatkan 18 Anak di Bawah Umur di Pontianak Terbongkar

Di tengah ramainya anak muda yang sedang nongkrong, koranbanjar.net menjumpai seorang remaja putri yang sedang santai duduk sambil menikmati jagung bakar di genggaman.

Dinda (18) bukan nama sebenarnya. (foto:koranbanjar.net)
Dinda (18) bukan nama sebenarnya. (foto:koranbanjar.net)

Ditanya keberadaanya di kawasan itu, perempuan yang terlihat masih sangat muda dan lumayan rupawan tersebut mengaku sedang menunggu seorang teman. Sebut saja namanya Dinda –bukan nama sebenarnya, red–, dia berusia 18 tahun.

BACA JUGA; Prostitusi Online Marak di Banjarbaru, “Tutup Kos-kosan Penyedia Jasa Tempat!”

Dinda memiliki tubuh ramping dan putih, dengan rambut panjang terurai dicat agak kemerahan. Wajahnya imut-imut, ditambah sedikit make up yang agak tipis. Cara bicaranya sopan, ramah dan lembut.

“Lagi nunggu teman ka, janjian di sini,” ujarnya ketika ditanya.

Perbincangan mengalir, saling kenalan dan saling menanyakan maksud berada di lokasi itu. Sampai akhirnya, Dinda mengakui bahwa dirinya adalah salah seorang wanita pekerja seks komersial (PSK), yang biasa mangkal di kawasan tersebut. Hal itu terungkap ketika Dinda menawarkan jasa short-time kepada reporter media ini.

Hotel yang diduga sering digunakan untuk melayani tamu. (foto:koranbanjar.net)
Hotel yang diduga sering digunakan untuk melayani tamu. (foto:koranbanjar.net)

BACA JUGA; Prostitusi Online Masih Marak di Banjarbaru

“Ulun terserah pian aja, di mana pian mau, biasanya ulun di …….(nama sebuah hotel, atau di ………(nama hotel lainnya),” tutur Dinda polos.

Dinda menyebutkan nama dua hotel yang biasa digunakan untuk melayani para lelaki hidung belang, satu hotel beralamat Jl.MT. Haryono, Kertak Baru Ulu, Kecamatan Banjarmasin Tengah, satu hotel lainnya beralamat Jl.Lambung Mangkurat, Kertak Baru Ilir, Kecamatan Banjarmasin Tengah.

Alasannya menggunakan kedua hotel tersebut, karena tarif kamar cukup standar. “Harganya standar, dan ulun sudah biasa check in di hotel itu,” katanya.

Kalau untuk tarif “BO” short time, Dinda menawarkan mulai Rp300 ribu hingga Rp800 ribu, tergantung permintaan pelanggan. “Tarif yang biasa mulai Rp300 ribu sampai Rp800 ribu, itu untuk sekali saja (short time),” ucapnya.

BACA JUGA; Praktik Prostitusi Mulai Marak Di Banjarbaru, Penikmat Masih Pelajar

Negosiasi tarif dapat dilakukan melalui chating atau di hotel hingga terjadi deal (kesepakatan) “BO”. Untuk mendatangi atau menunggu tamu di hotel, Dinda biasa ditemani seorang teman wanita lain. “Ulun check in sama kawan, sebelum tamu datang, teman ulun keluar,” tuturnya.

Hotel yang diduga sering digunakan Dinda -bukan nama sebenarnya, red--. (foto:koranbanjar.net)
Hotel yang diduga sering digunakan Dinda -bukan nama sebenarnya, red–. (foto:koranbanjar.net)

Dalam semalam Dinda bisa memperoleh penghasilan mencapai Rp1 juta, namun itu kalau dirinya lagi mood. “Pas ulun lagi mood, semalam bisa satu juta kaka,” ungkapnya.

Sebelum mengakhiri perbincangan di tengah malam itu, Dinda membagikan nomor Whatsapp, dan berharap mendapat ajakan kencan. “Kalo pian perlu WA aja ulun kaka,” pungkasnya.

BACA JUGA: Prostitusi Online Di Banjarbaru Dilakoni Dua Perempuan Di Bawah Umur

(mj-33/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh