MARTAPUR,KORANBANJAR.NET – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar, M Ikhwansyah M Kes, mengatakan pihaknya berusaha membantu Diana Afifah seorang balita berumur 2 bulan yang terlahir dengan keadaan bibir sumbing. Bantuan tersebut melalui permohonan kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Banjar.
Seperti diberitakan sebelumnya, orang tua Diana Afifah yakni Fadli dan Fitriah termasuk keluarga yang tidak mampu di Desa Sungai Kitano RT 2, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.
Untuk menyembuhkan cacat bawaan lahir anaknya tersebut, harus dilakukan tindakan operasi yang menghabiskan biaya sekitar 45 juta rupiah. Namun belakangan ada operasi gratis yang diadakan pihak Rumah Sakit Swasta Medika Center yang berada di Jl Pahlawan No 15, Kota Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Namun operasi gratis itu tidak menanggung biaya rawat inap selama 10 hari. Biaya rawat inap tersebut totalnya 3,5 juta rupiah.
“Terkait biaya rawat inap (10 hari) itu kita coba usulkan ke Baznas, mudahan-mudahan mereka bisa dibantu,” ujar Ikhwansyah kepada koranbanjar.net, Kamis (12/4).
Untuk mendapapatkan bantuan tersebut, pihak keluarga harus menyerahkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) yang dikeluarkan oleh Kelurahan dan disahkan Camat setempat serta Dinas Sosial.
“Penyerahan data tersebut bisa saja diwakilkan, yang terpenting ada surat SKTM dari pembakal yang disahkan camat setempat dan Dinas Sosial Kabupaten Banjar,” ungkapnya.
Ikhwansyah langsung melakukan pengecekan ke Puskesmas setempat via pesan WhatsApp, untuk mengetahui kebenaran cacatnya Diana Afifah. Dari informasi yang ia dapat, Ikhawansyah merasa bertanggung jawab untuk menangani Diana Afifah.
Terkait kapan harus dilakukan operasi Diana Afifah, RSUD Ratu Zalecha mematok usia 6 bulan setelah berat badan terpenuhi. Namun berbanding terbalik dengan pernyataan Dokter RS Medika Center yakni Dokter Hartono, yang pernah mengatakan operasi harus dilakukan pada usia 3 bulan, Ikhwansyah pun enggan berkomentar soal itu. Menurutnya hal tersebut bagian aspek medis.
Sedangkan keresahan Fadli selaku orang tua Diana Afifah, adalah dikhawatirkannya tidak bisa berbicara normal lagi jika menunggu enam bulan baru operasi (zdn/dra)