Mahasiswa Islam Pecinta Alam (Mahipa) Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Martapura memperingati Dies Maulidiyah ke-22 di Gedung Islamic Center Mufti Tuan Guru Besar H.M. Djazouly Seman Martapura Lantai 3, Jumat (16/6/2023) sekitar pukul 20.00 Wita.
PITRIYADI, MARTAPURA
ACARA Dies Maulidiyah dibuka oleh Drs.H. Izudhin, M.Ag, namun berhubung bersangkutan sedang ada udzur, sehingga diwakilkan kepada Mihrab Afnanda, S.Pd, M.Pd selaku Wakil Dekan III Fakultas Tarbiyah.
Setelah dibuka, acara Dies Maulidiyah dilanjutkan dengan beberapa rangkaian acara, adapun di antaranya penampilan dari Rahmah Alfatih, panggung apresiasi seni ada partisipasi dari Panggung Seni Rimbawan (PSR), Artpedia, Sanggar Arrumi, Orpala X-Pas.
Mahipa STAI Darussalam (sekarang IAI Darussalam) berdiri Sabtu 16 Juni 2001, tetap eksis sampai saat ini 16 Juni 2023 di usia ke-22 tahun.
Secara teoritatif mahasiswa pecinta alam adalah sekelompok orang-orang yang berorientasi pada kegiatan alam bebas, petualangan, lingkungan hidup, bidang pendidikan, penelitian dan kemanusiaan.
Kelompok pecinta alam mengakar dan menjalar ke seluruh penjuru Indonesia karena adanya kesamaan semangat, orientasi, dan tujuan umum lainnya, mengingat kelompok pecinta alam terikat dengan kode etik pecinta alam yang telah disepakati bersama dalam Gladian Nasional Pecinta Alam IV tersebut, maka terciptalah Kode Etik Pecinta Alam Indonesia yang masih dijadikan patokan hingga saat ini.
Kelompok pecinta alam memiliki kesadaran kolektif tentang adanya nilai-nilai spritualitas beserta dengan nilai-nilai nasionalitas, yang tumbuh kepada segenap anggota kelompok pecinta alam.
Jadi anggota kelompok pecinta alam bertumbuh dengan kesadaran ketuhanan yang tidak bisa terpisahkan dalam setiap implementasi kegiatan yang dilaksanakan oleh adik-adik kelompok pecinta alam.
Begitu pula Mahipa IAI Darussalam Martapura, UKM Mahipa secara umum memiliki prinsip sama dengan kelompok pecinta alam yang tersebar di Indonesia.
22 tahun Mahipa sudah mengembara, usia relatif tidak muda lagi, masih harus banyak menggali pembelajaran, banyak hal kemudian harus kita temukan, begitu pula masih panjang perjalanan sebagai kelompok organisasi untuk menguatkan pengalaman kita menjadi sebuah pembelajaran berharga.
Refleksi 22 tahun Mahipa dengan apa yang telah dicapai berkat kegigihan semua anggota yang terlibat, khususnya anggota aktif sebagai pemangku utama roda organisasi, juga dukungan seluruh senior atau seniorita baik secara nilai materi maupun nilai immateri.
Sebagai senior di Mahipa, Ahmad Rasyid dalam sambutannya mengajak kepada segenap kawan-kawan di mahipa untuk terus memperbaharui dan memompa semangat agar dapat terus bergerak kreatif, inovatif dan imajinatif.
“Terus saling membantu dan bergotong royong masih banyak hal yang harus kita kejar bersama, masih banyak pekerjaan rumah (PR) yang belum selesai, mari kita jadikan semangat 2001 sebagai api yang terus menyala hingga tidak berujung,” katanya.
Kesediaan tamu undangan yang berhadir membuktikan baik yang jauh maupun bersebelahan kota saja, menunjukkan bahwa begitu kuatnya tali persaudaraan sebagai sesama pecinta alam.
“Kepada kawan-kawan penggiat alam, baik dari mahasiswa pecinta alam dan organisasi pecinta alam se Kalimantan Selatan, yang bersedia datang pada malam hari ini, kami ucapkan selamat datang di Martapura, selamat datang pada acara Dies Maulidiyah Mahipa ke-22 tahun,” ucapnya.
Muhammad Naoval selaku ketua panitia pelaksana menyampaikan, kegiatan kali ini memang diadakan berbeda dari tahun sebelumnya.
“Tahun ini alhamdulillah bisa kita adakan di luar lingkungan kampus, tepatnya di gedung islamic center ini, dengan mengundang seluruh senior Mahipa dan juga seluruh Mapala, Orpala maupun Sispala Se-Kalimantan Selatan,” katanya.
Anggota aktif Mahipa ini juga menyampaikan, acara Dies Maulidiyah ini mengangkat Tema “Terciptanya Kepribadian Yang Komunikatif Dan Bertanggung Jawab, Serta Menjunjung Tinggi Nilai Kekeluargaan Dan Loyalitas”.