Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Hulu Sungai Utara

Bendera PDIP Dibakar, DPC Batola: “Itu Penghinaan Dan Menghancurkan Marwah”

Avatar
286
×

Bendera PDIP Dibakar, DPC Batola: “Itu Penghinaan Dan Menghancurkan Marwah”

Sebarkan artikel ini

Terkait perbuatan oknum yang membakar bendera PDIP pada kejadian tanggal 24 Juli lalu, Dewan Pimpinan Cabang(DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan(PDIP) Barito Kuala(Batola) menyebut hal itu adalah penghinaan dan menghancurkan marwah partai.

BATOLA, KoranBanjar.Net – Pernyataan itu diungkapkan oleh Ketua DPC PDIP Batola, Fahrin Nizar kepada awak media disela pembagian bantuan dan insentif kader, di halaman kantor DPC PDIP Batola, Baliuk, Marabahan, Kabupaten Barito Kuala, Rabu (1/7/2020).

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Bagi kami pembakaran itu merupakan suatu penghinaan dan menghancurkan marwah partai kami,” ujar Fahrin dengan mimik wajah memerah.

Oleh karena itu sebagai kader PDIP, pihaknya menyampaikan dukungan kepada pihak Polri untuk mengusut tuntas kasus ini secara terang benderang, sebab kata Fahrin, lembaganya juga ingin mengetahui dasar dan keinginan dari perlakuan itu apa.

“Kami sangat kecewa sekali adanya pembakaran,” ucap salah satu anggota Dewan ini.

Fahrin menambahkan, perlu digarisbawahi, yang membuat sangat terpukul dan kecewa, yakni disandingkannya bendera PDIP dengan bendera PKI,

“Ini kami sangat terluka, ada apa ini,” katanya kesal sembari menghela nafas.

Dirinya sangat khawatir, jangan sampai ini menggiring opini masyarakat, ia pun meminta pihak media massa juga bijak dalam menyikapinya.

“Sekali lagi, tidak ada air sama minyak itu bersatu, tidak ada, PDIP indentik dengan PKI, ini fitnah,” cetusnya.

Fahrin pun mengutip salah satu ulama yang berkata, fitnah terbesar bagi seorang muslim adalah saat ia difitnah sebagai seorang takfir.

“Fitnah terbesar bagi seorang anak Indonesia adalah saat ia dicap atau disebut sebagai PKI,” cetusnya lagi.

Selain mengusut tuntas, pihaknya meminta segera menangkap dalang atau otak dari dari kejadian ini, karena ini meresahkan.

Fahrin mengingatkan, sebagai catatan, PDIP adalah partai terbesar di Indonesia, pihaknya masih menahan diri atas kejadian ini, sebenarnya katanya, kalau ingin massa banyak, ini sangat luar biasa.

Diklaim olehnya, PDIP adalah partai pemenang dua kali di Indonesia, terakhir tadi masih sangat dominan.

Dan itu menandakan, partai berlambang kepala banteng moncong putih itu diterima di negeri ini.

“Harus diperhatikan apabila ada oknum-oknum yang ingin mendegradasikan PDIP, itu akan berhadapan dengan kami,” tegasnya seolah mengancam.

Namun sebagai partai yang dewasa tetap berperilaku sesuai dengan koridor hukum yang ada di negeri ini, tidak ingin mengonter kejadian itu dengan kontra konter yang sama atau bahkan lebih besar lagi.

“Kami tidak ingin seperti itu, walau sebenarnya kami bisa, sekali lagi saya tekankan, kami akan lebih mementingkan koridor hukum dalam penyelesaian kasus ini,” tukasnya.(yon)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh