Bawaslu Minta Feedback dari Media Massa

BANJARMASIN,KORANBANJAR.NET – Meningkatkan kualitas dan kepercayaan publik terhadap kinerja penyelenggara pemilu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Kalimantan Selatan meminta kepada media massa untuk memberikan masukan berupa catatan yang dituangkan ke dalam sehelai kertas.

Hal ini diminta oleh Komisioner Kordiv Hukum Data dan Informasi Bawaslu Kalsel, Nur Kholis Majid dalam acara Media Gathering Bawaslu Kalsel Bersinergi Menentukan Masa Depan, Minggu ( 22/06/2019), bertempat di Hotel Aria Barito Banjarmasin.

“Kami minta kepada para media untuk memberikan feedback atau umpan balik kepada Bawaslu mengenai apa saja yang perlu kami perbaiki terutama terkait kinerja yang selama ini mungkin masih banyak kekurangan,” ujarnya sembari menyodorkan selembat kertas.

Menurut Nur Kholis hal itu dalam rangka mengevaluasi kinerja Bawaslu dan ingin melihat sejauhmana penilaian media terhadap lembaga pengawas penyelenggara pemilu ini.

“Apakah yang dilakukan Bawaslu sudah sesuai dengan keinginan teman-teman media, sesuai keinginan publik atau sesuai apa yang diharapkan publik,” tambahnya.

Di dalam kesempatan itu Ia sempat menyinggung soal gugatan yang dilayangkan terhadap Bawaslu berkaitan dengan Pilpres dan Pileg 2019.

“Bawaslu menerima gugatan yang datang dari HST mengajukan gugatan ke MK, kemudian dari Partai Demokrat persoalan internal, dan dari provinsi,” ungkapnya tanpa menjelaskan lebih banyak mengenai hal itu.

Berikutnya Nur Kholis menyampaikan mengenai pilar demokrasi, penyelenggara pemilu, pemerintah dan media untuk saling menguatkan menjadi kesatuan.

“Sehingga kegiatan ini menjadi bagian sangat penting untuk kita bangun antara Bawaslu dan media menjadi suatu ikatan yang melekat,” cetusnya.

Kedepannya, informasi yang mereka sampaikan, diberitakan media, diharapkan bagian terpenting dalam proses pendidikan politik mencerdaskan kehidupan bernegara.

Ia menegaskan semua informasi yang dimiliki Bawaslu Kalsel, terkonfirmasi ke masyarakat hanya melalui hubungan dengan media.

“Jadi hubungan ini harus dijalin lebih baik agar kemudian tidak ada hal-hal yang menimbulkan sakwasangka dan praduga antara media dengan Bawaslu,” cetus dia. (al)