Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Kuliner

2 Jenis Jeruk Khas Kalimantan Selatan

Avatar
6828
×

2 Jenis Jeruk Khas Kalimantan Selatan

Sebarkan artikel ini
Jeruk khas Banjar terkenal sangat manis. (foto: ist)
Jeruk khas Banjar terkenal sangat manis. (foto: ist)

Jeruk atau limau adalah tumbuhan berbunga anggota marga Citrus dari suku Rutaceae (suku jeruk-jerukan).

Anggotanya berbentuk pohon dengan buah yang berdaging dengan rasa masam yang segar, meskipun banyak di antara anggotanya yang memiliki rasa manis. Rasa masam berasal dari kandungan asam sitrat yang memang menjadi terkandung pada semua anggotanya.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Jeruk juga terkenal di Kalimantan Selatan, karena banyak pecinta buah ini selain itu ada salah satu daerah di Banua yang menjadi pusat jeruk.

Berikut dua macam jeruk khas Kalsel, yang dikutip dari berbagai sumber :

1. Jeruk Madang

Dari segi rasa, memiliki ciri khas yang berbeda, yaitu manis dan sedikit kecut. Daging buahnya empuk dan berwarna orange agak kemerahan.

Wanginya juga terasa berbeda. Ada aroma manis yang lebih mendominasi, diselingi sedikit asam menyeruak ke rongga hidung saat menghirup wanginya walaupun buahnya belum dikupas.

Buah ini musiman, biasanya dijual di pasar-pasar tradisional maupun kios kaki lima di Banjarmasin dan sekitarnya.

Musim panennya biasanya antara Juni hingga Agustus. Jeruk-jeruk ini ada juga yang dijual di kios kaki lima di pinggir jalan.

2. Jeruk Mahang

Limau atau Jeruk Mahang adalah produk lokal unggulan, terkenal dengan rasanya yang manis khas, bentuknya bulat dan ukurannya agak besar dari jeruk biasa.

Pemeliharaan Jeruk Mahang, memang sangat tradisional dan alami, penyiangan secara manual dengan membersihkan rumput di sekitar tanaman jeruk dipandang lebih baik juga dengan  tidak menggunakan zat kimia pembasmi rumput dan serangga terbukti mampu membuat jeruk bertahan dan terus berproduksi.

Memberikan pupuk penyubur dan perangsang akar serta daun di musim keramau, sekali-kali ditanam garam disekitar pohonnya yang bertujuan untuk membasahi akar agar tetap menyerap air dan bertahan hidup.

Saat musim mulai kemarau, misal sekitar bulan Juni hingga Agustus atau sekali dalam setahun, berbunganya jeruk ini terjadi ketika hujan sewaktu-waktu di musim kemarau dan apabila berbuah biasanya sangat lebat hingga dahannya perlu disangga dengan potongan-potongan bambu agar buah tidak jatuh dan membusuk. (ykw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh