Menjelang pemilu yang sudah menghitung hari, Bawaslu Kabupaten Batola gencar sosialisasi pengawasan partisipatif bagi seluruh kalangan masyarakat. Tak terkecuali pelajar di Batola yang termasuk pemilih muda.
BATOLA, koranbanjar.net – Kegiatan sosialisasi pengawasan penyelenggaraan pemilu partisipatif dengan pemilih muda pada pemilihan umum serentak tahun 2024 ini digelar, Selasa (30/1/2024) di Hotel Palm Banjarmasin.
Seluruh pemuda yang masih pelajar diberikan penjelasan tentang pemilu 2024 yang sudah di depan mata.
Tidak hanya itu, peran serta pemilih pemuda juga diharapkan bisa membantu Bawaslu n terutama dalam pengawasan partisipatif.
“Apabila menemukan kecurangan, jangan takut untuk melaporkan ke Bawaslu secara berjenjang dari Panwascam,” ujar Kordiv Hukum Pencegahan Parmas dan Humas Bawaslu Batola, Fakhruraji.
Fakhruraji menambahkan dengan kegiatan ini diharapkan pemilih muda di Batola bisa membantu pengawasan maupun pencegahan pelanggaran.
“Minimal jadi pengetahuan bagi mereka (pemilih muda),” ujarnya sembari berharap minimal acara ini bisa memberi pengetahuan tentang pemilu kepada mereka.
“Lebih-lebih untuk masyarakat,” timpalnya.
Terakhir Fakhruraji berharap seluruh kalangan masyarakat bisa menjadi pengawas partisipatif. Dari pemilih pemuda hingga yang tua. “Laporkan apabila menemukan pelanggaran,” tutupnya.
Sementara itu Akademisi ULM Banjarmasin, Arif Rahman Hakim yang menjadi pemateri, berharap pemilih pemula berani terlibat dalam pemilu. Terutama dalam mencegah pelanggaran.
“Minimal dari diri kita sendiri untuk tidak terprovokasi isu-isu yang menyesatkan,” ujarnya.
Mantan wartawan senior itu juga menambahkan setelah diri sendiri, baru lingkungan keluarga maupun masyarakat yang lebih luas.
“Kepada keluarga, lakukan pendekatan kekerabatan,” ujarnya.
Salah satu peserta, Nazif dari SMAN 1 Belawang mengaku masih bingung untuk menentukan pilihannya pada pemilu mendatang.
Namun dirinya mengaku sudah memahami tentang pemilu. Serta tidak akan menjadi orang yang golput.
Ditanya tentang pengawasan partisipatif dirinya mengaku sangat optimis. Namun masih merasa takut untuk melapor apabila ada pelanggan yang ditemukan.
“Sementara ini masih takut, tapi akan kita beranikan nantinya bila ada menemukan pelanggaran,” ujarnya.
(max/rth)