Rencana penempatan ruang karantina bagi orang dalam pemantauan (ODP) terkait virus corona di Banjarmasin pada asrama pendidikan dan latihan (Diklat) milik Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Banjarmasin dibatalkan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin. Pembatalan itu lantaran rencana tersebut menuai protes warga yang berada di sekitar asrama.
BANJARMASIN, Koranbanjar.net – Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan, keputusan pembatalan itu telah dikoordinasikan dengan camat serta lurah setempat.
“Karena memang warga keberatan, jadi ini sudah kita putuskan untuk kita tunda dulu pelaksanaannya,” katanya, saat mediasi dengan warga setempat terkait rencana penempatan ruang karantina ODP di asrama Diklat, Rabu (8/4/2020), di Masjid Al Barqah, Komplek Kayu Tangi II, Banjarmasin.
Sebagai gantinya, Ibnu menyatakan akan menyediakan tempat karatina di lokasi lain. Sebab, keberadaan tempat karantina sangat diperlukan untuk mengantisipasi ketika suatu saat jumlah ODP di Banjarmasin melonjak.
“Terkait pemindahannya itu kita pikirkanlah nanti karena kan ada alternatif juga di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) yang sedikit terpisah dari (pemukiman) penduduk,” ucapnya.
Seperti diketahui, warga setempat yang berada di sekitar asrama Diklat, Jalan Brigjen Hasan Basri, Kayu Tangi II itu, tak terima gedung tersebut dijadikan tempat sebagai ruang karantina ODP lantaran khawatir tertular virus corona. Apalagi keberdaan gedung dinilai berada dekat dengan pemukiman warga.
Asfiani (26), seorang pengusaha cukur rambut di kawasan Kayu Tangi II yang hadir dalam mediasi itu mengemukakan, usahanya terancam sepi jika asrama Diklat itu dijadikan tempat karantina ODP.
“Saya posisinya tepat di depan gerbang asrama. Saat ini saja pendapatan usaha saya semakin menurun,” ucapnya.
Menurutnya, penempatan ruang karantina pasien ODP yang direncanakan pemerintah di tempat itu bukanlah keputusan tepat. “Walaupun saya bukan warga sini (Kayu Tangi II), tapi saya menolak keras Komplek Kayu Tangi II dijadikan tempat karantina ODP. Ini sangat berbahaya dampaknya bagi warga sekitar,” ujarnya.
Baca juga: Warga Kayu Tangi Protes Komplek Dijadikan Lokasi Karantina
Seperti diwartakan sebelumnya, rencana penempatan ruang karantina di asrama Diklat itu sempat menuai aksi protes warga Kayu Tangi II, Selasa (7/4/2020) malam. Menurut warga, pemilihan tempat karantina ODP pada asrama Diklat itu diputuskan pemerintah tanpa ada komunikasi dengan warga setempat terlebih dahulu. (ags/dny)