Kalau saja waktu dan jumlah penelepon tidak dibatasi, bertambah seru dengan antusiasnya penelepon dialog interaktif di RRI Banjarmasin bersama kandidat Bupati Banjar 2020-2024 Dr Andin Sofyanoor SH MH, baru-baru tadi.
BANJARMASIN,koranbanjar.net – Keterbatasan waktu maka hanya ada dua penelepon dari sekian banyaknya penelepon ke RRI Banjarmasin untuk berdialog langsung dengan Doktor Andin, yang dipandu penyiar Nisa.
Dua penelopon terakomodir berasal dari Ahmad di Jl A Yani Km7 Kertak Hanyar dan Suryani di perbatasan Kabupaten Banjar dengan Banjarmasin.
Dikatakan Nisa bahwa waktu dialog interaktif yang terbatas, membuat dia harus meminta maaf kepada penelepon lainnya yang menelepon ke programa 2 RRI Banjarmasin.
“Doktor Andin memang kebanjiran penelepon dan baru kali ini membeludak begitu antusiasnya penelepon,” katanya.
Hal ini ditambah hanya Andin Sofyanoor, satu-satunya kandidat paslon kepala daerah Kabupaten Banjar yang datang dari ketiga paslon peserta Pilkada Banjar 2020 yang diundang RRI Banjarmasin untuk dialog interaktif.
Pertanyaan dan curhat dari dua penelepon, perihal rusaknya infrastruktur di perbatasan yang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat, kerjasama Banjar Bakula, juga profesionalisme penanganan dan pengelolaan BUMD.
Menanggapi hal itu, Doktor Andin menyatakan, perbaikan infrastruktur di perbatasan menjadi persoalan besar yang harus mendapatkan perhatian.
“Pembangunan merata tidak hanya terpusat terlaksana di Kecamatan Martapura tapi menyeluruh di setiap kecamatan di Kabupaten Banjar,” ucapnya.
Perihal Banjar Bakula maka akan dilihat dulu grand design dari kerjasama yang melibatkan beberapa kabupaten dan kota. Karena, Banjar Bakula perlu dilaksanakan hanya bagaimana grand design.
“Kalau BUMD yang tidak profesional ini hanya perihal mindset, bahwa BUMD milik daerah dengan jangkauan dalam wilayah bisnis terbatas. Swasta yang apriori terhadap BUMD karena berbau tindakan korupsi,” jelasnya. (dya)