Untuk mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19 di Kota Banjarmasin, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi juga akan memfungsikan puskesmas sebagai rawat inap pasien COVID-19. Pemanfaatan ruang puskesmas tersebut apabila ruang rumah sakit dan tenda darurat juga belum bisa menampung.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Kadinkes Banjarmasin, Machli Riyadi kepada koranbanjar.net, Selasa, (17/7/2021) mengemukakan, RSU Sultan Suriansyah Banjarmasin menyediakan 50 bed (tempat tidur) untuk pasien COVID. Sekarang 50 bed itu sudah terisi penuh.
Selain menggunakan ruang rawat inap, kata Machli Riyadi, RSU Sultan Suriansyah juga menempatkan pasien di Instalasi Gawat Darurat IGD.
“Beberapa hari lalu tempat perawatan pasien COVID-19 di RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin tadinya 75 bed, akan ditambah menjadi 125 bed. Jika ruangan di dalam gedung rumah sakit penuh, pihaknya akan mendirikan tenda darurat di halaman IGD rumah sakit,” ucapnya.
Dijelaskan, semula pihaknya mau menjadikan Gedung Balai Diklat Dinas Sosial untuk dijadikan tempat darurat pasien COVID-19, tapi sepertinya dibatalkan. Karena jarak antara rumah sakit tersebut lumayan jauh, sehingga akan membuat repot tenaga kesehatan”, katanya.
“Jadi untuk penanganan pasien COVID-19 kita pusatkan di RSUD Sultan Suriansyah Banjarmasin, kita juga mendapat bantuan BNPB (BPBD) Kota Banjarmasin untuk tenda darurat pasien COVID-19″,terangnya.
Machli menegaskan, tenda darurat yang disediakan BNPB Kota Banjarmasin bisa menampung 40 bed, dan apabila rumah sakit sudah tidak menampung lagi, maka Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin akan mengfungsikan puskesmas-puskesmas sebagai tempat rawat inap pasien.
“Sekarang semua rumah sakit di Kota Banjarmasin baik itu milik pemerintah dan swasta sudah menyiapkan 50 persen bed untuk pasien COVID-19, dan 9 rumah sakit di Kota Banjarmasin telah menyiapkan 600 bed untuk penanganan pasien COVID-19,” tuturnya.
Pihaknya juga akan siaga jika terjadi lonjakan pasien COVID-19 di setiap rumah sakit.(myr/sir)