Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Headline

Aksi Mogok Kerja Sopir Dihentikan, Pertamina Sepakat Tambah Kouta BBM

Avatar
749
×

Aksi Mogok Kerja Sopir Dihentikan, Pertamina Sepakat Tambah Kouta BBM

Sebarkan artikel ini
AKSI – Mogok kerja para sopir dan buruh di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. (foto: leon)
AKSI – Mogok kerja para sopir dan buruh di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. (foto: leon)

Aksi mogok kerja para sopir dan buruh yang semula direncanakan selama 2 hari, mulai tanggal 1 hingga 2 November 2021 sebagaimana surat pemberitahuan aksi tertanggal 29 Oktober 2021, akhirnya telah dihentikan. Para pihak terkait, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Unit Trisakti Banjarmasin, Pemerintah Daerah serta Pertamina sepakat akan menambah kuota BBM.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Diakhirinya aksi mogok kerja setelah adanya audiensi Organda dengan pihak-pihak terkait, antara lain, Pemerintah Provinsi Kalsel yang diwakili Biro Ekonomi, Komisi III dan II DPRD Kalimantan Selatan, serta Pertamina dan Hiswana Migas Kalimantan Selatan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Aksi kami stop hari ini, besok tidak ada lagj aksi. Apabila ada yang melakukan aksi dalam bentuk apapun kami tidak bertanggungjawab, jangan libatkan kami,”  ujar Ketua Dewan Pertimbangan DPU Organda Trisakti Banjarmasin, Askolani kepada media ini, Senin (1/11/2021) saat ditemui di Kantor DPU Organda Trisakti Banjarmasin.

Adapun hasil kesepakan di antaranya, Organda mendesak Pertamina dan Hiswana Migas segera menyelesaikan masalah kelangkaan BBM jenis solar dengan cara menambah kouta.

“Atau memberikan jalur khusus atau jam khusus untuk kendaraan angkutan Pelabuhan Trisakti khususnya Organda,” katanya.

Poin berikutnya, untuk jangka panjang, seluruh pihak terkait, termasuk Organda yang berkepentingan sepakat meminta penambahan kouta untuk semua SPBU di 13 Kabupaten Kota Kalimantan Selatan. Sebab, ketersediaan kouta di Kalsel sangat jauh di bawah kouta di Kalimantan Barat.

“Tadi dalam kesepakatan kalau tidak salah kuota di Kalsel harus ditambah 100 sampai 150 kubik, yang ada rasanya disebutkan hanya 290 kubik. Sedangkan kuota di Kalbar tersedia 350 kubik,”  terangnya.

Ketua Dewan Pertimbangan DPU Organda Trisakti Banjarmasin, Askolani. (foto: leon)
Ketua Dewan Pertimbangan DPU Organda Trisakti Banjarmasin, Askolani. (foto: leon)

Dia menambahkan, perjuangan Organda bukan hanya terkait persoalan kelangkaan BBM solar, tetapi jauh dan lebih utama dari itu semua yakni demi masyarakat Kalimantan Selatan.

Ia bilang, coba saja kami mogok akibat kesulitan sangat luar biasa mendapatkan solar, siapa yang rugi, tentu sambung Askolani, ekspedisi, masyarakat karena hampir semua barang mengalami kenaikan harga.

“Coba, apakah itu bukan masyarakat yang malah rugi semua, barang sembako dan lainya, harganya melonjak naik, karena sopir – sopir tidak dapat mengantarkan barang ke agen atau distributor yang ada di luar daerah, sebab BBM tidak cukup,”  urainya.

Askolani kembali betharap semua tuntutan atau aspirasi Organda dapat direalisasikan tanpa menunggu waktu lama.

“Kalau tidak ada realisasasinya, maka apa boleh buat kami akan melakukan aksi lebih besar, lebih banyak. Seluruh Organda se Kalimantan Selatan akan diturunkan,” tandasnya.

Sebelumnya, berdasarkan pantauan media ini di lokasi aksi mogok kerja di persimpangan pintu masuk Pelabuhan Trisakti, para sopir dari puluhan komunitas sopir memblokade jalan masuk menuju Pelabuhan Trisakti.

Spanduk bertuliskan tuntutan sopir yang berwarna merah terpampang di badan mobil tronton. Aksi tersebut juga tidak menggangu arus lalu lalang pengguna jalan lainnya.(yon/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh