Hampir satu bulan, Makam Syekh Umar Datu Bejanggut di Desa Keramat Baru, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar tanpa penerangan.
BANJAR, koranbanjar.net – Para penziarah, yang datang saat malam hari kerap mengeluh karena gelap tak ada listrik.
Hal itu disampaikan, Penjaga Makam Syekh Umar Datu Bejanggut, Muhammad Ramli.
“Saya tidak tahu, kenapa listrik diputus. Sebelumnya, penerangan Makam Datu Bejanggut menyambung ke Makam Datu Bagul Syekh Aminullah. Jaraknya, tidak jauh dari sini,” ungkap Muhammad Ramli kepada koranbanjar.net, Jumat (11/9/2020).
Ia berharap, Pemerintah Daerah (Pemda) bisa mengetahui keluhan tersebut. “Semoga bisa punya listrik sendiri,” lanjutnya.
Diakui Ramli, pihaknya terkadang menggunakan mesin genset untuk penerangan. “Karena tak ada uang, untuk beli bensin,” ucapnya.
Kendati demikian, Makam Syekh Umar Datu Bejanggut pernah direnovasi pada tahun 2003. Dari yang dulunya hanya kubah kecil, kini telah ada sedikit perubahan.
“Sekarang, kondisi bangunan terbuat dari kayu dan lantai dari semen. Untuk perbaikan dan perawatan, sekarang diambil hasil dari infaq jamaah,” kata dia.
Seperti diketahui, Datu Bejanggut alias Syekh Umar bin Syekh Yusuf merupakan ulama zuhud pada masanya.
Berdasarkan cerita penjaga makam, Datu Bejanggut pernah ikut terlibat dalam pembangunan Mesjid Agung Al-Karomah Martapura. Bersama Datu Landak alias Muhammad Afif.
Ketika tak menemukan tali, Datu Bejanggut pernah menarik kayu ulin dengan jenggotnya, di Sungai Martapura. (MJ-032/YKW)