Religi  

Ternyata Begini Perhelatan Politik Di Kalsel

BANJARBARU, koranbanjar.net – Perhelatan politik Kalimantan Selatan (Kalsel) bisa digambarkan seperti Kuda Hitam. Hal tersebut dinyatakan seorang pengamat politik yang selalu memantau pergerakan politik di Kalsel.

Direktur Global and Local Democracy (GLORY) Institute Pathurrahman Kurnain mengungkapkan, semula Pemilihan Gubernur Kalimantan Selatan (Pilgub Kalsel) garing (tidak seru). Dikarenakan kecenderungan elit politik berlomba hanya menjadi wakil petahana, bukan menjadi pesaing Sahbirin Noor atau akrab disapa paman birin.

Beberapa waktu lalu Pilgub Kalsel mulai nampak berwarna, disebabkan mantan Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana mempromosikan diri siap melawan petahana. Bahkan tak main-main, Partai Gerindra yang memiliki banyak kursi dari semua partai ternyata membeberkan mantap mengusungnya.

”Denny menyatakan siap berlaga. Fenomena Denny ini bisa dikatakan sebagai angsa hitam atau black swan yang akan melawan kuda hitam (petahana). Analogi angsa hitam itu, pendekatan ketika melihat orang yang tidak diperkirakan sebelumnya tiba-tiba muncul. Dan orang tersebut memiliki dampak yang luas karena langsung didengar orang, kemudian orang pun berlomba menjelaskan siapa dia,” ujarnya kepada koranbanjar.net saat ditemui beberapa waktu lalu.

Namun menurutnya, masyarakat memang memberi dukungan kepada Denny maju tetapi belum tentu memilih. Sebab, pertarungan politik Kalsel yang masih panjang bisa saja merubah keadaan sewaktu-waktu. Diakuinya, saat ini petahana (Paman Birin) masih berada di atas dari Denny Indrayana.

Selain Pilgub Kalsel, terkait Pilkada di Kabupaten Kota justru lebih menarik. Terutama di Hulu Sungai Tengah (HST), ada lima pesaing yang terlihat dan disamping itu tidak ada petahana atau merupakan orang baru. Begitupula seperti Balangan, Banjarmasin, Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kotabaru, Balangan, dan Tanah Bumbu, walaupun bisa dikatakan masih samar namun gerakan politik masih dinanti masyarakat.

Dirinya berharap, masyarakat lebih perhatian dengan politik karena keputusan dalam pilkada sangat mempengaruhi Kalsel mendatang.

“Jangan sampai orientasi hanya uang, karena ini amanah jangan sampai dianggap main-main. Makanya perhatian dan akal sehat masyarakat itu penting, cobalah tinggalkan soal politik uang,” tandas dosen ULM itu. (ykw/maf)