Empat pemuda asal Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) harumkan nama Kalimantan Selatan, karena telah menyabet juara empat dalam ajang Lomba Cipta Game Edukasi Perpajakan Tahun 2021 yang dilaksanakan Direktorat Jenderal Pajak Republik Indonesia (Ditjen Pajak RI) pada (14/7/2021) lalu.
BARABAI, koranbanjar.net – Keempat pemuda tersebut adalah Muhammad Zuhdi Rajibi, Muhammad Luthfi Maulana, dan Ahmad Nur Helmi yang tergabung dalam sebuah tim Wodjaotech Project.
Dalam lomba cipta game edukasi tersebut mereka berkolaborasi dengan seorang desainer graphic yang juga berasal dari Kabupaten HST, Muhammad Alkausar.
Empat pemuda yang saat ini masing-masing berusia 20 tahun tersebut, dalam lomba game edukasi bertemakan “Pajak Kuat, Indonesia Maju” menciptakan sebuah game yang diberi nama “SI-PAMAN” yaitu akronim dari Si Pajak Man.
Selain Lomba Cipta Game Edukasi Perpajakan Tahun 2021, ternyata Wodjaotech Project juga mengikuti beberapa kompetisi di antaranya tahun 2019, Grand Finalis 10 Besar Lomba Aplikasi Game Edukasi Kategori Umum oleh BPMPK-KEMDIKBUD di Semarang, tahun 2020 Kontributor 25 Besar Lomba Aplikasi Game Edukasi Kategori Umum oleh BPMPK-KEMDIKBUD via online.
“Waktu tahun 2019 tersebut kami baru saja lulus dari MAN 1 HST, baru saja mau mendaftar kuliah,” ujar Rajibi selaku leader Wodjaotech Project kepada koranbanjar.net, Senin (9/8/2021) sore
Lebih lanjut, berangkat dari hobi mengenai teknologi, Rajibi menerangkan bahwa saat ini Wodjaotech Project terbuka untuk menerima project secara komersial.
“Insya Allah Agustus ini masih ada pengumuman pemenang dari BPMPK-KEMDIKBUD 2021 lagi. Minta doanya semoga masuk kembali,” ujar mahasiswa Uniska ini.
“Kami berharap industri kreatif di bidang teknologi ini dapat semakin tumbuh dan berkembang subur lagi, terlebih khususnya di HST, serta potensi-potensi dalam bidang teknologi dan hal apa pun yang bersifat positif hendaknya dapat didukung oleh pemerintah,” ucapnya.
Berbicara mengenai pengembangan game yang terpenting untuk diperhatikan adalah dari yang dulunya menurut kebanyakan sudut pandang orang pada umumnya yang beranggapan game hanya sebagai media hiburan semata dan banyak dampak negatifnya, namun kini sudah banyak para pengembang yang mengembangkan game menjadi media pembelajaran yang mengasyikkan serta tidak membosankan.(mj-41/sir)