Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru mendeteksi adanya satu orang yang mengidap penyakit menular seksual (PMS), sipilis, setelah melakukan pemeriksaan di lingkungan eks lokalisasi pembatuan, Kelurahan Landasan Ulin Timur, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru.
BANJARBARU, koranbanjar.net – Pemeriksaan PMS dilakukan pada Sabtu (14/10/2023), setelah dua tahun lamanya vakum melakukan pemeriksaan.
Dilakukan pemeriksaan, untuk mendeteksi sedini mungkin penyakit yang bisa menular melalui hubungan seksual.
Seperti HIV, Sipilis, Hepatitis dan penyakit seksual menular lainnya.
“Ini sudah yang ketiga kalinya di tahun ini melakukan pemeriksaan, setelah sempat vakum selama 2 tahun,” ucap Epidemiologi Dinkes Kota Banjarbaru Edi Sampana, Senin (16/10/2023).
Tiga kali melakukan pemeriksaan, pihaknya sudah memeriksa 52 orang yang beraktivitas di lingkungan tersebut.
“Satu orang dinyatakan positif sipilis,” sebutnya.
Dari temuan itu, pihaknya mengimbau agar wanita yang mengidap PMS untuk sementara menghentikan aktivitasnya dan segera menjalani pengobatan di Puskesmas.
“Temuan itu tidak bisa dijadikan patokan bahwa tempat eks lokalisasi itu steril dari PMS. Apalagi kita tidak melakukan pemeriksaan selama 2 tahun, jadi harus tetap waspada,” ungkapnya.
Dirinya menegaskan bahwa bukan menunjukkan Pemko Banjarbaru melegelkan prostitusi di eks lokalisasi.
Tetapi bagian upaya untuk mendeteksi serta mencegah terjadinya penularaan PMS di masyarakat.
“Walaupun secara aturan sudah ada larangan, tapi faktanya aktivitas negatif memang masih berjalan. Jadi sebagai pemerintah, wajib melaporkan dan menindaklanjuti agar tidak terjadi penularan yang lebih luas,” tegasnya.
Selanjutnya, pihaknya akan kembali menggelar pemeriksaan PMS di wilayah eks lokalisasi Pembatuan.
“Rencananya 21 Oktober 2023 akan kami gelar lagi. Karena belum semuanya kita periksa,” ucapnya. (maf/dya)