Berikut tanggapan seorang guru mengaji bernama Mariana (44) yang tertuduh dugaan dijadikan pelacur di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Teluk Dalam Banjarmasin.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Kepada media ini, Senin (24/6/2024) pukul 18.00 di rumahnya Jalan Pekapuran B Laut Kota Banjarmasin, Mariana didampingi kedua anak kandung perempuannya, Noor Aina (24) dan Lisa (22) mengaku sangat terpukul dengan isi video mantan suaminya Muhammad Supiansyah atau Supian Bor alias Unyil yang menuduh dirinya dijadikan pelacur di Lapas Teluk Dalam Banjarmasin.
“Saya dan anak saya tidak terima dan sangat sakit hati, terpukul batin ini atas tuduhan tidak benar itu,” ucapnya.
Dikatakannya apa yang disampaikan mantan suaminya lewat aplikasi Snack Video yang baru-baru ini beredar viral sama sekali tidak benar bahkan termasuk video-video sebelumnya juga tidak benar.
“Saya juga tidak tahu mengapa ia (Supian Bor), tidak pernah berhenti menuduh saya dan anak-anak saya. Video terakhir ini menurut saya paling menyakitkan,” ucapnya.
Bahkan sebelumnya, Supian Bor juga pernah menuduh Mariana mantan istrinya ini telah menjual anak melalui surat kaleng yang disebar.
Mariana menduga penyebab mantan suaminya berbuat hal demikian kemungkinan akibat dicerai olehnya.
“Saya yang menggugat cerai lewat Pengadilan Agama. Mungkin akibat disitu sehingga pikirannya terganggu, sakit hati sehingga menuduh saya yang tidak-tidak,” ungkap Mariana.
Diceritakannya, hidup berumah tangga dengan Supian Bor sejak tahun 2010, saat itu pekerjaan Supian Bor hanyalah seorang pengojek dan hingga berpisah tidak memiliki anak.
Mariana bekerja sebagai seorang guru mengaji di beberapa TK Alquran di kawasan tempat tinggalnya.
“Saya tidak berdaya, saya serahkan semuanya kepada aparat kepolisian untuk menanganinya, sebab saya tidak berdaya. Intinya saya dan anak-anak tidak terima atas tuduhan tersebut,” tandasnya dengan menitikkan air mata.
Sebelumnya telah beredar sebuah video dari aplikasi Snack Video yang menggemparkan warganet dan masyarakat Kota Banjarmasin.
Pasalnya isi video tersebut membongkar dugaan seks bebas dan seorang guru mengaji diduga dijadikan pelacur di Lapas Teluk Dalam Banjarmasin.
Kabar itu disampaikan oleh mantan suami Mariana, Muhammad Supiansyah atau Supian Bor alias Unyil lewat akunya di Snack Video.
Pada isi video, Supian Bor yang diperkirakan berusia 40 tahun itu mengungkap sebuah kejadian tak terduga di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Teluk Dalam Banjarmasin yang menurutnya paling sadis dan paling seram di seluruh dunia.
“Sekarang ini LP Teluk Dalam paling sadis dan paling seram di seluruh dunia,” ujar pria tersebut dalam Snack Video yang baru diketahui koranbanjar.net, Minggu (23/6/2024) pukul 10.00 Wita.
Lanjut kata pria itu, di Lapas Teluk Dalam Banjarmasin diduga bebas melakukan hubungan badan atau seks serta bebas transaksi narkoba.
“Seorang wanita bernama Mariana dijadikan pelacur di dalam penjara padahal ia adalah seorang guru mengaji dan berhubungan badannya di tempat umum, bayangkan,” bebernya.
Kemudian lebih lebih gila lagi sambungnya, beberapa Petugas Lapas Teluk Dalam Banjarmasin diduga berkeinginan sekali membunuh dirinya secara halus.
“Dan yang gilanya lagi pegawai Pak Aad, Pak Rustam, Pak Didit dan Pak Adit ingin sekali membunuh saya secara halus dan mantan istri saya yang disuruh membunuh saya secara halus,” terangnya.
Seakan terlihat sangat marah, dalam video itu sehingga pria ini menyebut para pegawai tadi dengan sebutan binatang dan anjing.
“Jadi tolong viralkan video ini , karena mereka (pegawai LP) ingin sekali membunuh saya, karena saya mengetahui dan melihat kejadian-kejadian di LP Teluk Dalam,” akunya di akhir video.
Ketika dikonfirmasi, di hari yang sama salah satu pegawai Lapas Teluk Dalam Banjarmasin yang namanya disebut dalam video berdurasi 1 menit 21 detik tersebut, Adriansyah atau dipanggil Aad membantah keras informasi yang disampaikan Supian Bor lewat aplikasi Snack Video itu.
“Tidak benar itu, semua itu dusta. Itu orangnya otaknya terganggu mungkin akibat narkoba karena yang bersangkutan pernah menjadi warga binaan kasus narkoba sekitar tahun 2020,” beber Aad.
Lalu Aad menambahkan, pria itu bernama Supiansyah atau Supian Bor alias Unyil. Kehidupan rumah tangganya tidak baik. Supian Bor alias Unyil bercerai dengan istrinya bernama Mariana.
“Sehingga otaknya terganggu , lalu ia berulah macam-macam, padahal apa yang ia sampaikan itu tidak benar,” ungkapnya.
Bahkan Aad mengakui jika Supian Bor alias Unyil semasa dalam penjara pernah di sel karena melakukan kesalahan.
“Pada waktu itu saya yang mengurungnya di dalam sel,” aku Aad.
Kemungkinan menurut Aad, Supian Bor alias Unyil ini ingat dengan pegawai yang sering berhadapan dengannya.
“Sehingga nama saya yang ingat ia sebut-sebut,” katanya.
Supiansyah atau Supian Bor alias Unyil pernah berulah menyebarkan informasi yang sama dan lagi-lagi menyebut nama Adriansyah alias Aad.
Merasa tidak benar dan dianggap fitnah, Supian Bor alias Unyil diburu oleh para petugas LP Teluk Dalam Banjarmasin bekerjasama dengan Polsek Banjarmasin Barat, kejadiannya di tahun 2023.
Namun karena Polsek Banjarmasin Barat tidak memproses Undang-Undang ITE akhirnya antara Supian Bor alias Unyil dengan Aad diselesaikan secara damai.
“Ia (Supian Bor) membuat pernyataan di atas kertas bermaterai dan di hadapan Kepolisian Sektor Banjarmasin Barat bahwa berjanji tidak mengulangi lagi,” ungkapnya.
Namun alhasil, tiba-tiba Aad beserta unsur pimpinan Lapas Teluk Dalam Banjarmasin dikagetkan dengan munculnya kembali video yang berisi perusakan citra dan nama baik Lapas Kelas IA ini oleh Supian Bor.
“Unsur pimpinan sudah memanggil saya, dan sudah saya jelaskan. Jadi pimpinan sudah mengetahui semua,” akunya. (yon)