Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Banjarmasin

Suara Hati Pedagang Pasar Kuripan,”Jangan Jauh-jauh Pindah, Kasian Pelanggan”

Avatar
213
×

Suara Hati Pedagang Pasar Kuripan,”Jangan Jauh-jauh Pindah, Kasian Pelanggan”

Sebarkan artikel ini
Suara hati para pedagang Pasar Kuripan Banjarmasin terkait rencana pembongkaran bangunan kios untuk revitalisasi Sungai Veteran. Jumat,(4/8/2023) (foto: koranbanjar.net)

Pelebaran sungai di sepanjang jalan Veteran terus dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Banjarmsin.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Rampung pengerjaan pelebaran sungai tahap I dari belakang klenteng atau simpang 3 Jalan Veteran dan Kampung Gedang, sampai Sinpang Ulin seluas kurang lebih 15 meter ke kanan hingga berdampak pada pembongkaran beberapa bangunan.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Kali ini tahap berikutnya revitalisasi akan dilakukan dari simpang ulin hingga pasar kuripan,” ujar Kadis Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin, Ichrom Muhtezar kepada koranbanjar.net, Rabu(2/8/2023) di Banjarmasin.

Dikatakannya, kurang lebih dua puluh kios di Pasar Kuripan akan dibongkar, karena dampak pelebaran sungai seluas kurang lebih 15 meter ke kanan.

Lantas bagaimana tanggapan para pedagang Pasar Kuripan jika rencana pembongkaran tersebut terjadi. Mila, seorang pedagang asesoris dan tas merespon baik terhadap rencana Pemerintah Daerah untuk melebarkan Sungai Veteran.

“Kita mendukung saja, ini kan demi menanggulangi banjir supaya arus sungai lancar. Tetapi sebelum melakukan pembongkaran harus koordinasi dan sosialisasi dulu dengan para pedagang,” ucapnya saat ditemui Jurnalis media ini, Jumat, (4/8/2023).

Jangan nanti kata Mila mendadak melakukan pembongkaran atau mepet waktu. Sementara lanjutnya, dirinya bersama pedagang lain harus mempersiapkan segala sesuatu karena harus menempati tempat yang baru.

“Kami juga perlu memikirkan pelanggan supaya tidak jauh mencari kami, dan perlu diingat ukuran bangunan kios harus persis sama dengan yang kami tempati sekarang,” pinta Mila yang mengaku sudah kurang lebih 25 tahun berjualan di Pasar Kuripan.

Tak jauh berbeda, Mustafa, pedagang telur juga berharap agar Pemko memperhatikan tempat baru bagi pedagang, terutama dirinya. Sebab kata Mustafa tak sedikit pelanggan dimilikinya karena sudah puluhan tahun dirinya berjualan telur di pasar itu.

“Kalau kita pindah pasti menata kembali, berbenah kembali dan paling utama kasian pelanggan kerepotan mencari toko kita,” tutur Mustafa.

Dirinya meminta kepada pihak terkait agar memindahkan atau membangunkan kios baru tidak jauh dari tempatnya berjualan saat ini.

“Kalau bisa jangan jauh-jauh dari sini kasian pelanggan, dan otomatis berpengaruh pada pendapatan, juga,” inginnya.

Begitu pula harapan seorang penjual Bakso Yamin Kondang Solo, Wijimi Herianto. Dirinya mengungkapkan hanya pasrah dan mendukung program Pemerintah Daerah dalam hal pelebaran sungai untuk menanggulangi banjir.

“Hanya saja kami sebagai pedagang yang sudah dua puluh tahun lebih berjualan di Pasar Kuripan ini berharap jika pindah tidak jauh dari lingkungan Kuripan,” tuturnya.

Apalagi saat ini secara bertahap sebagian pedagang sudah dipindahkan ke Pasar Pandu, Pasar Gedang atau Kampung Gedang, dan pasar terdekat lainnya milik Pemko Banjarmasin.

Menurut Wijimi, banyak pelanggan tidak mengetahuinya, sehingga menurunkan pendapatan pedagang yang sebelumnya sudah memiliki banyak pelanggan tetap.

“Karena mereka tidak tahu tempat yang baru. Kalau pun diberitahu kemungkinan ada yang malas mendatangi,” tuturnya.

Terutama bagi Wijimi sendiri, dikatakannya berjualan bakso itu harus terlihat di pinggir jalan. Kalau dipindah ke tempat baru di dalam pasar kemungkinan sulit dikenal masyarakat.

“Jadi berjualan bakso itu harus terekspos di pinggir jalan supaya orang sambil lewat atau habis dari dalam pasar mampir paling tidak selalu terlihat,” ungkapnya lagi.

Puluhan kios di Pasar Kuripan bakal dibongkar. Itu seiring dengan adanya revitalisasi Sungai Veteran, yang bakal dilakukan Pemko Banjarmasin di tahun 2024 mendatang.

Informasi itu diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperdagin) Banjarmasin, Ichrom M Tezar beberapa waktu lalu.

Tezar panggilan akrabnya membeberkan bahwa ada puluhan kios yang terdampak. Mau tidak mau katanya pedagang yang masuk dalam jalur eksekusi, akan dipindah ke kios lain yang masih kosong atau pasar tradisional lainya milik Pemko Banjarmasin.

Rencana ini akan dijalankan di APBD Perubahan tahun 2023. Sedangkan pelebaran sungai, akan dikerjakan pada 2024 mendatang.

Diketahui pula, program ini dibiayai Bank Dunia (World Bank) dalam proyek National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) untuk penangganan antisipasi banjir di Kota Banjarmasin. Total dana Rp 1 triliun yang terbagi dalam 10 item pekerjaan, termasuk Sungai Veteran dengan panjang 3,5 kilomter dalam tempo lima tahun berdurasi 2023-2027. Jika dihitung berarti dalam setahun menelan dana Rp 200 miliar.

Khusus di Banjarmasin ada 10 program baik jangka pendek, menengah dan panjang. Yakni, normalisasi dan penataan Sungai Veteran sepanjang 3,5 kilometer, Sungai Sutoyo S (Teluk Dalam) sepanjang 3,5 kilometer, Sungai A Yani dan Sungai Guring masuk wilayah Sungai Pekapuran dengan panjang 3,2 kilometer dan 3,8 kilometer Sungai Guring. Hingga, pembangunan Bendungan Riam Kiwa menampung 80 juta meter kubik.

(yon/rth)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh