Telah beredar rumor, setiap pejabat pemerintah mendapat jatah memasukan anaknya di SMA maupun SMK, selain itu adanya pungutan yang dilakukan oknum dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Rumor itu langsung mendapat reaksi dari pihak SMKN 1 Banjarmasin.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Ketua PPDB 2021 – 2022 SMKN 1 Banjarmasin, Muhammad Hasan kepada media ini, Senin (14/6/2021) menepis isu tersebut terjadi di sekolah yang beralamat di Jalan Sutoyo S, Komplek Pelajar Mulawarman Banjarmasin itu.
“Itu tidak benar, semua harus transparan, pendaftaran bisa dilakukan secara online, orang mengakses bisa lewat internet,” tegasnya.
Lanjut, orang tua siswa bisa melihat anaknya dari handphone, kemudian anaknya berada di Jawa bisa aja mendaftar lewat online tinggal mengupload dokumen, baik berupa ijazah maupun lainnya.
“Masa orang sudah lulus ditinggal, atau orang punya KIP, KIS diganti dengan orang yang tidak punya KIP, bahaya bisa dituntut orang, dilaporkan ke ombudsman dan segala macam,” katanya.
Ternyata menurut dugaan Hasan, sembari mengatakan berpikiran positif saja, keterlambatan Disdik Provinsi menurunkan juknis lantaran ada kemungkinan mengatasi dan memperkuat bagian-bagian dalam dari sebuah aplikasi yang berkaitan dengan PPDB.
“Sehingga tidak disalahgunakan oknum, sehingga mereka menyalahkan sistem di aplikasi tersebut untuk meloloskan yang sebenarnya tidak lolos,” ungkapnya.
Dirinya mengakui adanya kelemahan aplikasi sehingga dengan mudah oknum operator bekerjasama dengan calon siswa mengutak atik aplikasi tersebut.
Salah satu contoh misal, seorang calon pelajar mendaftar di tahun 2020 jurusan Perkantoran, kemudian tidak lulus. Lalu diakali diubah tahunnya menjadi 2019 jurusan Multimedia, ternyata lulus, namun tidak terdeteksi di aplikasi, paparnya.
“Akhirnya calon siswa ini berkoar-koar, saya bisa lulus, padahal dia melakukan manipulasi data bekerja sama dengan operator,” bebernya sambil mengatakan tidak menyalahkan operator manapun.
Hanya saja lanjut Hasan, pihaknya menghindari kasus ini jangan sampai terjadi di SMKN 1 Banjarmasin, dirinya mewanti – mewanti kepada operator internal SMKN 1 Banjarmasin agar menjaga integritas dan menjunjung tinggi kepercayaan.
“Saya hanya berpesan, jangan sampai menyalahgunakan jabatan, karena itu berat jaga selalu integritas dan kepercayaan, jangan sampai harga diri tergadaikan hanya karena demi uang satu, dua juta,” pungkasnya.(yon/sir)