Kebutuhan ekonomi mendesak wanita muda ini harus tetap menjajakan diri dari hotel ke hotel di Banjarmasin. Meski di siang bulan suci Ramadan, saat semua umat muslim menunaikan ibadah puasa, dia tetap beroperasi secara terselubung melalui pesan berantai berbagai aplikasi online.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Bulan suci Ramadan yang identik sebagai bulan mulia untuk melaksanakan berbagai ibadah, tidak menjadi halangan bagi wanita berusia 20 tahun, sebut saja Nilam–bukan nama sebenarnya, Red–, untuk tetap beroperasi menjajakan diri di siang hari.
Dia melayani tamu-tamu pria hidung belang dari hotel ke hotel di Banjarmasin, yang tergiur melampiaskan nafsu seks dengan bernegoisasi lewat berbagai aplikasi online.
Dalam sebuah liputan investigasi, koranbanjar.net telah menjumpai Nilam (20), seorang wanita muda di sebuah hotel yang beralamat di Jalan Lambung Mangkurat, Kelurahan Kertak Baru Ilir, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, pada Minggu siang, (02/5/2021) sekitar pukul 13.30 WITA.
Wanita muda ini berperawakan kecil, namun seksi. Kulitnya putih, berambut panjang yang dicat merah dengan wajah yang lumayan imut. Dandanannya sedikit menor, wajah dimake-up sehingga terkesan seperti wanita yang sudah dewasa. Tatkala ditanya tentang pilihan hotel itu, yang digunakan menjadi tempat “menjual diri”, Nilam beralasan agar terhindar dari razia. Karena menurut dia, hotel di kawasan itu jarang terkena razia.
Nilam bercerita, dia menjalani profesi sebagai wanita pemuas nafsu pria hidung belang tersebut sudah 2 tahun terakhir. Dia terpaksa melakukan, karena menjadi korban kehancuran rumah tangga.
Selain itu, dia harus menafkahi anaknya yang masih berusia 3 tahun. Terlebih menjelang lebaran Idul Fitri seperti sekarang, dia membutuhkan biaya yang lumayan banyak untuk keperluan di rumah. “Ulun butuh uang banyak, untuk keperluan di rumah dan beli baju anak,” ungkapnya.
Sebab lain yang memaksa dirinya menjalani profesi tersebut, karena dia tidak memiliki keahlian lain.
Wanita yang tinggal di kawasan Jalan Pekapuran, Kelurahan Pemurus Baru, Kecamatan Banjarmsin Selatan ini sempat menaruh curiga saat terus-menerus ditanya tentang sisi kehidupannya. “Kenapa bang banyak tanya, dan kelihatan detil sekali,” ucapnya.
Sementara disinggung tentang penyebab rumah tangganya hancur, alasannya pun sederhana. Menurut dia, rumah tangganya selalu dicampuri oleh mertua, itulah yang membuat dirinya tak bisa bertahan. Sedangkan suaminya tidak memiliki pekerjaan tetap.(mj-33/sir)