Karomah-karomah Habib Nuh
Bahkan dikisahkan Habib Nuh pernah menembus hujan badai untuk menyembuhkan sakit seorang anak. Ia berjalan ke Paya Lebar dari rumahnya di Teluk Belangah. Ketika ia tiba di tempat orang tersebut, percaya atau tidak, orang tua si anak yang sakit tadi menyaksikan bahwa jubah Habib Nuh tetap kering, tidak basah, atau tanda-tanda lain layaknya orang yang kehujanan.
Di lain waktu Habib Nuh pernah terbangun dari tidurnya, karena suara tangis anak kecil berkepanjangan. Ia kemudian menyadari bahwa tangis itu berasal dari sebuah rumah keluarga miskin. Jelas itu tangis bocah yang kelaparan. Habib Nuh lalu mengambil daging buah kelapa, diperas menjadi santan, dan dicampurnya dengan air. Setelah itu dibacanya sebuah doa, atas kehendak Allah, santan itu berubah jadi susu dan untuk sementara dapat menghentikan tangis kelaparan bocah papa tersebut.
Habib Nuh juga dengan kekuatannya yang akurat membaca pertanda, seakan-akan ia bisa tahu apakah seseorang membutuhkan bantuan atau mempunyai niat yang tidak baik terhadap dirinya. Konon, ada seorang pria India, Muslim yang akan mengunjungi keluarganya di India dengan menggunakan kapal laut. Secara rahasia ia bernazar bila dapat kembali ke Singapura dengan selamat, ia akan memberi hadiah kepada Habib Nuh.
Saat tiba kembali di Singapura, ia sangat terkejut mendapati Habib Nuh telah menunggunya di pelabuhan. Habib Nuh berkata, “Saya yakin Anda telah berjanji untuk memberikan sesuatu kepada saya.” Dengan terkejut si India itu menjawab, “Katakan, wahai orang bijak, apa yang engkau inginkan, maka akan aku berikan kepadamu.” Sang Habib berkata lagi, “Saya ingin memiliki beberapa gulung kain Kuning, yang akan saya berikan kepada orang miskin dan anak-anak.” Yang diminta kain itu pun kemudian memeluk Habib Nuh dan sambil menangis, ia berkata, “Demi Allah aku sangat bersedia untuk menghadiahkannya kepada orang yang dimuliakan Tuhan karena kebaikannya terhadap kemanusiaan. Berikan aku waktu tiga hari untuk mempersembahkan kepadamu.” Dan orang India itu pun menepati janjinya.
Habib Nuh rupanya sudah merasa bahwa ia akan segera meninggal dunia. Beberapa hari sebelum saatnya tiba, ia melakukan apa saja agar dapat menyampaikan sebanyak mungkin nasihat kepada teman-temannya yang dicintai. Beberapa kata bijak yang patut kita ingat adalah: “Jangan serakah akan harta dan materi yang bersifat duniawi, atau memiliki perasaan benci kepada siapapun sepanjang hidupmu.”
Itu Foto Habib Husin Bin Muhammad Bin Tohir Al Haddad