Rumah adat Banjar di Teluk Selong Ulu, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalsel ini memiliki kisah menarik. Sebelum pandemi Covid – 19, tempat ini ramai dikunjungi orang, bahkan turis dari luar negeri selalu berdatangan.
KAB.BANJAR, koranbanjar.net – Berdasarkan penuturan Fauziah, rumah Adat Banjar ini didirikan oleh H.M. Arif dengan istrinya, Hj. Fatimah pada tahun 1811 M. Ia sendiri adalah keturunan langsung dari H.M. Arif yang kini mendiami rumah tersebut.
“Didirikan tahun 1811 M oleh H.M. Arif dengan istrinya bernama Hj. Fatimah,” ungkapnya kepada koranbanjar.net, Minggu, (4/7/2021)
Rumah Adat Banjar beralamat di Jalan Teluk Selong Ulu, Kecamatan Martapura Barat, Kabupaten Banjar ini meski sudah berusia 2 abad, tampak masih berdiri kokoh. Diceritakan lebih lanjut, bahan bangunan rumah Adat Banjar ini semuanya terbuat dari kayu ulin.
“Semuanya terbuat dari kayu ulin. Rumah ini tidak ada perubahan hanya atap saja yang bocor dan lantai yang bolong tapi itu sudah di perbaiki. Kalau jenis bagunan rumat adat Banjar seperti ini dulunya hanya digunakan untuk bangunan istana atau keraton,” imbuh Fauziah.
Keunikan bentuk rumah adat Banjar diakui Fauziah sering menjadi perhatian banyak orang. “Rumah ini dulu sebelum ada corona sering didatangi turis dari luar negeri seperti Canada, Amerika dan Cina,” jelas Fauziah.
Selain unik, untuk melihat langsung rumah adat Banjar ini dari dalam, Fauziah mengaku tidak memungut biaya kepada pengunjung. “Tidak ada dipungut biaya untuk masuk ke rumah Adat Banjar ini,” terangnya.
Saat ditanya sejarah pembuatannya, konon H.M. Arif pernah mendapatkan permata dan dijual ke luar negeri.
“Dulu tahun 1811 H.M Arif dapat permata lalu di bawa keluar negeri barangnya sehingga dapat membuat rumah ini seperti rumah Kerajaan Banjar,” sahut Fauziah. (MJ-36/hip)