Salah Satu Makam Pahlawan di Kabupaten Banjar Tak Terurus, Keluarga Veteran ini pun Enggan Memakamkan Ayahnya di Makam Pahlawan

MARTAPURA, KORANBANJAR.NET – Alamrhum Basri (102) salah satu pejuang kemerdekaan RI asal Desa Abirau, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Meski almarhum salah satu pejuang kemerdekaan, namun pihak keluarga enggan almarhum dimakamkan di pemakaman pahlawan. Padahal waktu almarhum meninggal, pihak Dinas Sosial Kabupaten Banjar menawarkan agar almarhum dimakamkan di Pemakaman Pahlawan di Jl Melati Desa Lihung, Kecamatan Karang Intan.

“Sewaktu Abah saya meninggal sekitar 2 tahun yang lalu, pihak Dinas Sosial menyarankan menyarankan kami agar Abah dimakamkan di Pemakaman Pahlawan, namun saya tolak,” ujar Muhammad Shaleh salah satu putra almarhum saat ditemui koranbanjar.net, Senin (9/4).

Penolakan itu bukan tanpa alasan, menurut Shaleh kondisi pemakaman pahlawan di Jalan Melati itu tampak tidak terurus. Ia pun merasa khawatir jika makam orang tuanya tidak terurus dengan baik. Akhirnya pihak keluarga memutuskan untuk memakamkan almarhum di pemakaman umum Desa Abirau.

Makam Pahlawan tidak terurus di Jl Melati Desa Lihung Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar Kalsel

“Masa pahlawan yang mempertaruhkan jiwa dan raganya demi kemerdekaan negara, khususnya di Kalsel, seperti itu kondisi makamnya. Mana bukti penghargaan Pemerintah Banjar terhadap pejuang yang telah gugur melawan penjajahan,” ujarnya.

Sesuai pantauan koranbanjar.net, Pemakaman Pahlawan di Jl Melati Desa Lihung, Kecamatan Karang Intan itu seperti tidak terawat. Di area makam pahlawan itu tertancap tiang bendera merah putih. Dengan gagah bendera RI itu berkibar, meski sudah berumur. Tiang yang terbuat dari besi itu terlihat sudah berkarat. Sama halnya dengan bendera merah putih yang masing-masing tertancap di atas makam pahlawan.

Terlihat jelas di bawah bendera itu banyak ditumbuhi ilalang. Bahkan hampir-hampir menutupi makam itu sendiri. Lebih ironis lagi, ditemui beberapa botol bekas minuman keras. Diperkirakan botol itu sisa-sisa oknum tidak bertanggung jawab.

Makam Pahlawan tidak terurus di Jl Melati Desa Lihung Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar Kalsel

“Saya kecewa melihat kondisi makam pahlawan tak terurus. Bahkan sebagian nama yang terukir di nisan pahlawan hampir hilang tergerus erosi. Hal itu seakan pemerintah terkait tutup mata,” ungkapnya.

Kemudian Shaleh menceritakan sedikit bagaimana perjuangan almarhum ayahnya. Kala memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada masa itu, salah satu cerita yang paling menyentuh baginya, saat amarhum dan para pejuang lain terpojok dan kelaparan di dalam hutan. Persedian makanan habis. Almarhum terpaksa mengonsumsi daging babi untuk tetap bertahan hidup.

“Abah pernah mengisahkan tentang perjuangannya kala itu. Salah satu kisahnya yang paling menyentuh, disaat mereka  kelaparan di dalam hutan. Dengan terpaksa  mengonsumsi yang diharamkan agama yaitu daging babi. Saat itu keadaan sangat terdesak peperangan hingga harus bersembunyi di hutan,” ungkapnya. (zdn/dra)