Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Banjarmasin

Ruang Opname RSUD Ulin untuk COVID Hampir Penuh, Dirut; Tenda Darurat Disiapkan Agar Ruangan Steril

Avatar
2264
×

Ruang Opname RSUD Ulin untuk COVID Hampir Penuh, Dirut; Tenda Darurat Disiapkan Agar Ruangan Steril

Sebarkan artikel ini
Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, dr.Suciati.
Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, dr.Suciati.

Ruang rawat inap (opname) untuk pasien COVID-19 yang tersedia di RSUD Ulin kini sudah hampir penuh. Dari 200 bed yang tersedia, 184 bed sudah terisi. Meski demikian, pihak RSUD Ulin Banjarmasin melakukan antisipasi lonjakan COVID-19 dengan mempersiapkan 200 bed tambahan, sehingga akan berjumlah 400 bed.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Direktur RSUD Ulin Banjarmasin dr.Suciati kepada koranbanjar.net menyatakan, pihaknya sudah menyediakan 1 unit tenda darurat di halaman Instalasi Gawat Darurat IGD untuk pasien COVID-19. Tujuannya untuk menampung pasien COVID, dan menjaga agar ruangan lain di gedung rumah sakit lebih steril.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Langkah seperti ini dilakukan untuk menertibkan serta menjaga sterilisasi setiap ruangan yang ada di dalam gedung rumah sakit,” ucap Suciati.

Disebutkan, RSUD Ulin Banjarmadin menambahkan 1 unit tenda darurat dari BNPB Provinsi Kalsel yakni, tenda untuk pasien-pasien COVID-19 yang sedang dirawat di RSUD Ulin Banjarmasin.

Penyediaan tenda darurat, lanjut Suciati, tidak ada hubunganya dengan lonjakan pasien COVID-19, karena jumlah bed di rumah sakit masih tersedia.

Dijelaskan, hari ini, Selasa, (27/7/2021) jumlah pasien COVID-19 yang rawat inap di RSUD Ulin sebanyak 184 orang, dan ruangan yang tersedia 200 bed. “Pasien kan ada yang datang juga ada yang pulang karena sudah sembuh,” tuturnya.

Jumlah bed yang tersedia, imbuh Suciati, sebanyak 200 bed. Kemudian apabila terjadi lonjakan pasien COVID-19, pihaknya akan menambah 200 bed lagi, sehingga berjumlah 400 bed.

Disinggung tentang stok oksigen di RSUD Ulin Banjarmasin, Suciati menegaskan, saat ini masih bisa terpenuhi, walaupun produksi oksigen tidak seperti dulu. Karena saat ini oksigen dibutuhkan bukan hanya di pulau Kalimantan,” terangnya.(myr/sir)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh