Entah apa sebabnya, proyek siring yang bisa disebut ‘proyek siluman’ di Desa Jati Baru Seberang RT 4, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar dikabarkan sudah berbulan-bulan ditinggalkan pihak kontraktor. Ironisnya, sampai sekarang masyarakat setempat tidak mengetahui, proyek yang ditinggalkan itu apakah sudah selesai atau belum? Karena papan proyek sudah tidak ada lagi di lokasi.
BANJAR, koranbanjar.net – Pemerintah Kabupaten Banjar, dalam hal ini Dinas PUPRP Banjar beserta pihak Kejaksaan Negeri Kabupaten Banjar sudah sepatutnya melakukan pengusutan terhadap proyek pembuatan siring sungai di Desa Jati Baru RT 4 (Sungai Maun), Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar.
Pasalnya, proyek siring di bibir sungai tersebut diduga masih belum selesai, namun sudah ditinggalkan oleh pelaksana (kontraktor). Bahkan masyarakat setempat tidak mengetahui, apakah proyek itu sudah dianggap selesai atau tidak. Pasalnya, papan proyek yang biasa menerangkan pekerjaan sudah tidak ada lagi di lokasi atau dicabut pihak kontraktor.
Pantauan koranbanjar.net di lokasi pada Minggu, (21/7/2024) sore, proyek siring itu memiliki lebar sekitar 2,5 meter. Panjang yang sudah dikerjakan tak kurang dari 30 meter. Pekerjaan yang dilakukan terdiri dari batu gunung yang dibungkus dalam jaring kawat untuk menahan abrasi sungai.
“Sudah berbulan-bulan pekerjaan siring ini ditinggalkan, papan proyeknya pun sudah dicabut kontraktor,” demikian ungkap warga setempat, Sa’i kepada koranbanjar.net saat dijumpai di lokasi.
Sa’i tidak bisa menjelaskan lebih rinci tentang proyek itu, karena dia sendiri tidak mengetahui persis apakah proyek itu sudah selesai atau belum. Namun melihat fakta di lapangan, proyek itu diduga belum selesai. Karena pondasi siring yang dibangun disinyalir terputus.
Sementara itu, warga lain yang ditemui di sekitar lokasi juga menyebutkan, sebelumnya siring yang terdiri dari material batu-batu gunung itu sudah pernah dipasang satu kali. Kemudian diterjang air pasang (banjir), sehingga batu-batu gunung lepas dari jejaringnya dan hilang. Lantas, kontraktor kembali memasang siring untuk kedua kalinya, namun belum selesai sudah ditinggalkan.
“Siring pertama diterjang banjir, batunya hilang. Setelah itu dipasang siring kedua, belum selesai sudah ditinggalkan dan sampai sekarang,” ungkap warga lainnya. (sir)
Makanya lain kali kalau bikin berita tanya dan konfirmasi sama orang yang kompeten. Kira2 yang bikin siapa, kalau swadaya masyarakat patutlah tanyanya ke warga. Wartawan baru ya? Ngasi berita ngga informatif, memicu ambiguitas informasi.
https://koranbanjar.net/proyek-siluman-di-desa-jati-baru-telan-uang-negara-rp350-juta-disinyalir-belum-selesai-ditinggalkan/
Bisa dibaca berita selanjutnya ya, tidak ada kami dari Koranbanjar.net menyebutkan dalam pemberitaan bahwa itu swadaya dari masyarakat.
Terimakasih