Proyek jembatan Desa Mekarsari, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar senilai Rp1,8 miliar mangkrak alias tak kunjung selesai. Ironisnya, saat pengerjaan terhenti, kondisi kontruksi berantakan.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Sebuah jembatan beton di Desa Mekarsari Kabupaten Banjar dalam kondisi miring, ketika proses pengerjaannya masih berlangsung.
Salah seorang warga setempat, Uji (55) mengaku kerap melewati jembatan tersebut. Ia bercerita bahwa pengerjaan jembatan ini sudah lama terhenti, sekitar akhir tahun 2021 lalu.
”Sesuai jadwal kalender, harusnya pengerjaan jembatan sudah rampung sekitar awal tahun 2022 tadi,” kata Uji, baru-baru ini.
Padahal sebutnya, jembatan itu merupakan jalur sentral yang menghubungkan sejumlah desa di sekitarnya.
“Dalam beraktivitas sehari hari, jembatan menjadi sangat penting, baik hendak ke pasar maupun ke tempat ibadah,” ujarnya.
Hal serupa diungkapkan Imul, ia mengeluhkan jembatan darurat yang dikerjakan pihak kontraktor.
Di samping itu lanjutnya, jembatan darurat yang terbuat dari batangan kayu jenis galam, kondisinya juga sudah reyot, sehingga warga perlu hati hati saat melintas.
“Kalau air pasang naik, jembatan darurat ikut terendam. Sudah 2 kali warga yang terjatuh,” kata Imul.
Dia berharap, pengerjaan jembatan Mekarsari segera dilanjutkan. Sehingga warga bisa beraktivitas dengan aman dan lancar.
Proyek jembatan ini didanai dari APBD Kabupaten Banjar tahun 2021 sebesar Rp1,8 miliar lebih yang dikerjakan CV Risna. Jembatan menghubungkan Desa Tatah Layap, Desa Taibah dan Bangkal Kecamatatan Tatah Makmur.(yon/sir)
