PENGARON – Siapa yang tidak tahu dengan madu, rasanya yang manis membuat orang ketagihan, selain itu madu juga memiliki khasiat untuk pengobatan. Warga Pengaron berhasil membudidayakan madu lebah dan madu kelulut.
Tidak hanya membudidayakan, petani madu asal Pengaron juga pernah mewakili Kabupaten Banjar untuk kontes madu di Jogakarta dan Semarang. Dia adalah Iskandar (55), warga Desa Kertak Empat, Kecamatan Pengaron yang memulai bisnis madu dari tahun 2015.
“Saya memulai bisnis madu kelulut dan lebah ini berawal ketika saya ikut pelatihan dari Dinas Kehutanan. Saat itu saya mulai mendapatkan pengetahuan tentang membudidayakan lebah dan kelulut, sejak saat itu saya mulai mencoba mengembangkan,” ujar Iskandar.
Iskandar juga menuturkan, setelah mendapatkan pelatihan dari Dinas Kehutanan, dia beserta warga lainnya diberikan modal berupa bibit kelulut dan lebah.
“Untuk kelulut kami mendapatkan 2 stup (sarang) dan untuk lebah kami yang banyak mendapatkan, ada 5 sarang jenis milepera, namun lebah dengan jenis itu tidak bisa bertahan di sini, karena mungkin faktor cuaca yang berbeda dengan daerah Jawa. Menurut ornang ‘kan di sana dibantu dengan diangon (diberikan air nirah untuk pengganti sari bunga, red), saya sempat habis tiga puluh kilo untuk tiga stup itu, tapi malah tidak manen karena mereka tidak bisa beradaptasi dari lingkungan sini. Jadi mereka kabur semua, yang bertahan hanya jenis sirana,” tambah Kandar.
Sekarang mulai awal 2018 perkembangan kelulut milik Iskandar sudah meningkat pesat, mencapai 30 stup (sarang, red), dan masih dikembangbiakkan. Adapun cara pengembang biakan juga sangat menarik, Iskandar hanya memasang kotak kecil dari kayu dan menempatkan beberapa kelulut di dalamnya, setelah dinyatakan positif bertelur baru dibuatkan sarang lebih besar.
Untuk panen, madu milik laki-laki kelahiran Pengaron berdarah Jawa ini, sudah menggunakan alat yang cukup modern, mesin yang sudah dimodifikasi sedemikian rupa.
Dari segi pemasaran, sebelumnya dikirim mana-mana, bahkan sudah pernah dikirim ke apotek-apotek, namu, sejak akhir tahun 2017 orang lebih memilih datang ke rumahnya untuk melihat pemanenan secara langsung.
“Untuk sekarang saya tidak pernah lagi menitipkan madu saya di apotek atau toko-toko obat, karena orang lebih senang membeli langsung ke rumah, bahkan ada yang mau mencoba untuk mengambil madunya sendiri,” tutur Iskandar.
Perawatan budidaya lebah dan juga kelulut ini sangatlah mudah, hanya perlu menjaga agar tidak ada pemangsanya, seperti semut agar tidak mendekat, selain itu juga hanya perlu menanam bunga-bunga untuk sumber makanan mereka, seperti bunga kaliandra.
“Kenapa saya memilih bunga kaliandra, karena bunga ini bukan bunga tahunan, kapan saja bisa berkembang,” tambahnya.
Selain itu juga dibantu dengan bunga-bunga dari pohon yang sedang musim, seperti duren. Rasa dari madu yang dihasilkan lebah itu juga seperti rasa duren, tergantung dari bunga yang disedot sarinya, terkadang ada sampai setengah liter kalau sedang musim buah.
Untuk harga madu yang dijual Iskandar dipatok dengan harga Rp40 ribu hingga 50 ribu per liter.
“Jika kualitas madu bagus, insya Allah habis, seperti sekarang ini saya kehabisan stok karena banyaknya pesanan orang, ini saja banyak yang masih belum kebagian,” pungkas Iskandar.
Bagi yang inngin membeli madu asli milik Iskandar bisa hubungi lewat telepon 085651083009, atau mau mencoba mengambil sendiri madu langsung dari sarangnya bisa datang ke Desa Kertak Empat, Jalan Pengasih, Kecamatan Pengaron.(sen)