MARTAPURA – Tak hanya orang yang terlahir sempurna saja yang bisa berprestasi, tetapi orang yang menyandang difabel (penyandang cacat bawaan) sekalipun bisa berkreasi dan berkembang, seperti Ahmad (27), warga Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Meski mengalami cacat bawaan, Ahmad bisa memainkan alat musik yang khas dari Kalimantan Selatan, di antaranya panting dan babun. Bahkan dia juga bisa memaikan alat musik dari luar Kalimantan, seperti gamelan.
Ahmad mengalami kebutaan sejak lahir, namun keadaan itu tidak menghalangi sepak terjangnya di dunia perrmusikan, dan bahkan dia termasuk orang yang cepat memahami alat musik. Ahmad belajar gamelan hanya dalam kurun waktu kurang dari 15 hari.
“Saya belajar alat gamelan dan babun ini waktu saya berada di kampung dulu,” tutur Ahmad.
Dengan keterbatasannya Ahmad masih sempat memikirkan orang yang ada di sekitarnya.
“Saya berharap teman-teman lainnya jangan pernah berputus asa dengan keadaan, saya yakin jika kalian mau berusaha dan tidak gampang menyerah, kalian pasti bisa menggapai apa yang kalian inginkan,” katanya dengan mantap.
Menurut Ahmad bagi kawan-kawan yang mengalami hal yang sama dengannya atau para penyandang tuna netra, lebih baik masuk ke Panti Sosial, karena akan banyak diajarkan pengalaman yang berharga untuk dibawa keluar.(sen)