Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar

Penjaga Monumen ALRI Divisi IV Keluhkan Gaji

Avatar
497
×

Penjaga Monumen ALRI Divisi IV Keluhkan Gaji

Sebarkan artikel ini

BANJAR, KORANBANJAR.NET – Warga Desa Paku Alam, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Abdul Hamid, yang bekerja sebagai penjaga Monumen ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan, Desa Paku Alam, mencurahkan keluhannya selama bertugas menjadi penjaga monumen perjuangan masyarakat Banjar di zaman kolonialisme Belanda tersebut.

Kakek lebih setengah abad ini menceritakan, gajinya yang dibayar oleh pihak Dinas Pariwisata Kabupaten Banjar sebagai penjaga monumen tersebut sangat perlu dipertimbangkan kembali.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Keluhan tersebut disampaikan Abdul Hamid, yang juga mengaku sebagai salah satu anak pejuang melawan penjajah Belanda dulu, kepada Caleg DPRD Kabupaen Banjar dari Perindo, Kurniawan, dalam kunjungannya di Desa Paku Alam, pekan lalu, dalam rangka penjemputan aspirasi masyarakat.

Kurniawan dengan Abdul Hamid di halaman Monumen ALRI DivisI IV Kalimantan. (foto: kurniawan)

“Pak Abdul Hamid ternyata mantan kepala desa di situ. Dalam pertemuan saya dengan para warga Desa Paku Alam kemarin, Pak Hamid menceritakan kepada saya agar gajinya sebagai penjaga monumen di situ dapat lebih diperhatikan pihak terkait,” tutur caleg yang saat ini menjabat sebagai Ketua Daksa Banua itu kepada koranbanjar.net, Jumat (8/2/2019).

Pak Hamid merasa, lanjut Kurniawan, gaji yang selama ini diterimanya setiap tiga bulan sekali sebagai penjaga monumen perlu disesuaikan lagi.

“Beliau cerita diberi gaji setiap tiga bulan sekali, dan beliau merasa itu perlu diperhatikan. Menurut beliau, gajinya diterima dari Dinas Pariwisata Kabupaten Banjar,” jelas Kurniawan.

Wawan bersama sejumlah warga Desa Paku Alam. (foto: kurniawan)

Menurut caleg yang kerap disapa Wawan ini, untuk menjadi seorang calon pengemban amanah masyarakat memang sangat perlu melihat serta mendengarkan langsung keluhan dan aspirasi masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah pelosok.

“Cerita Pak Hamid ini hanyalah salah satu contoh permasalahan yang saya temukan langsung di Desa Paku Alam. Sebelumnya, telah banyak cerita dan keluhan masyarakat dalam kunjungan-kunjungan saya sebelumnya. Ini tentu akan lebih memotivasi dan menjadi modal saya untuk membijaki permasalahan yang ada d masyarakat. Bagi saya, segala keluhan-keluhan tersebut merupakan amanah yang harus saya emban ketika saya dipercaya masyarakat menjadi anggota DPRD Banjar dalam pemilu April nanti,” papar Wawan. (adv/dny)

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh