Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Headline

Pengakuan Wanita Banjarbaru Digauli Untuk Mendapat Uang Gaib, Syarkani: Itu Fitnah, Saya Guru, Bukan Dukun

Avatar
1215
×

Pengakuan Wanita Banjarbaru Digauli Untuk Mendapat Uang Gaib, Syarkani: Itu Fitnah, Saya Guru, Bukan Dukun

Sebarkan artikel ini
Rumah Syarkani (Isar) di Desa Sungai Landas.(koranbanjar.net)
Rumah Syarkani (Isar) di Desa Sungai Landas.(koranbanjar.net)

Terkait kasus dugaan tindak supranatural hingga diduga menggauli seorang wanita berinisial AR, warga Banjarbaru untuk mendapatkan uang gaib, Syarkani alias Isar, warga Desa Sungai Landas, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, yang disebut AR melakukan perbuatan tak senonoh itu, membantah dirinya disebut dukun cabul.

BANJAR, koranbanjar.net – Syarkani alias Isar saat dikonfirmasi media ini membantah tuduhan AR (40) yang menyebutkan dirinya mencabuli sebagai syarat mengambil uang dari alam gaib.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

“Tidak benar tuduhan itu, ini adalah fitnah, dan saya adalah guru di sini, seorang pengajar ilmu tauhid bukan dukun,” bantahnya dengan tegas didampingi istrinya Kamis (2/6/2022).

Namun Isar mengakui dan menjelaskan, terkait ritual pengambilan harta berupa uang dengan cara gaib, pekerjaan itu sudah lama tidak pernah ia lakoni sejak puluhan tahun lalu.

Itupun, lanjut mantan karyawan perusahaan karet ini, bukan dirinya yang menawarkan ingin membantu, namun orang lainlah yang meminta bantuannya terlebih dulu.

“Kalau si AR ini, dia datang sendiri ke rumah saya tanpa saya undang, dia memohon minta bantuan saya. Ia bilang ada masalah dikejar hutang,” kata Isar.

Dia tidak memungkiri, sebagian perkataan AR tentang kembang, rambut, air liur bahkan air kemaluan yang dimasukan ke dalam 3 buah botol.

“Tetapi bukan air mani, hanya air kemaluan, jangan salah persepsi, kalau seandainya saya minta air mani, kan ada suaminya, saya suruh saja berhubungan dengan suaminya, terus saya minta air maninya, kan bisa? Mana mungkin saya melakukan zina apalagi bini orang,” ungkapnya.

Menurut Isar, hanya mandikan AR dengan air kembang, itupun tubuhnya ditutupi sarung dan setelah itu disuruh berzikir. Petani karet dan pemelihara ikan dengan jala apung (karamba- red banjar) ini, tidak ada dirinya memerintahkan AR untuk tidak menggunakan baju dan celana seperti yang disebutkan AR.

“Juga bukan rebahan, tetapi duduk dan saya bilang terserah mau pakai sarung, celana atau pakaian apa saja, tidak ada saya nyuruh tanpa busana tanpa penutup,” bantahnya lagi.

Pembakal Desa Sungai Landas, M.Toha
Pembakal Desa Sungai Landas, M.Toha

Lantas mengapa ritual dilakukan dalam kamar dan kerap dirinya masuk ke kamar tersebut kala AR berada di dalam.

“Dulu tidak ada pintu kamar, hanya tirai, dan suaminya pun ada di luar kamar menunggu, jadi saya pikir tidak masalah dalam kamar, kemudian saya keluar masuk kamar hanya menanyakan apakah zikir sudah selesai atau belum,” bebernya.

Bahkan dia mengatakan, tidak akan melarikan diri atau menghindar dari permasalahan ini, karena dirinya berkeyakinan tidak bersalah.

“Sekarang itu zaman bukti, ada tidak bukti dan saksinya? Kalau memang saya terbukti melakukan hal itu laporkan, jangan koar-koar di media, itu bisa dikatakan pencemaran nama baik,” terangnya.

Lalu apakah ia akan melaporkan balik terhadap AR karena sudah merusak nama baiknya sebagai seorang guru atau ustadz ?

“Untungnya dalam berita itu tidak terang-terangan mengarah ke saya, hanya dugaan, saya pikir tidak perlu,” ucapnya.

“Tetapi kalau diserang terus, kesabaran manusia ada batasnya,” imbuhnya.

Sementara Pembakal Desa Sungai Landas, M.Toha ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa Isar adalah warganya.

“Benar Isar adalah memang warga ulun (saya) tetapi bukan warga asli di sini hanya bertempat tinggal di sini,” ucap Toha.

Sedangkan keseharian Isar, Toha menceritakan, Isar hanyalah seorang petani karet, dan dirinya menjadi pengepul karet, dia sering beli karet Isar

Selain itu, Isar juga berternak ikan dengan menggunakan jala apung. Sebelum itu sambungnya pernah juga bekerja di salah satu perusahaan karet ternama di Kalimantan Selatan.

“Kemudian berhenti dan kemungkinan memiliki uang cukup untuk membeli kebun karet dan membikin rumah di kampung,” tuturnya.

Setelah berhenti dari perusahaan, berawal dari sinilah Isar tinggal di Desa Sungai Landas, karena istrinya salah satu warga desa tersebut.

“Lama-kelamaan tinggal di desa kami, Isar akhirnya berternak ikan dengan cara jala apung, jadi itu aja yang kami tahu,” kisahnya.

Namun mengenai alasan berhenti dari perusahaan kata Toha, informasi didengar simpang siur.

Disebutkan, Isar memiliki dua istri, dahulu tempat tinggalnya di ujung kampung, tidak ada rumah di sekitar tempat tinggalnya, hanya rumah Isar.

Sisi lainnya tentang Isar, Toha meneruskan ceritanya, dulu pernah ada orang yang berkonsultasi ke rumah Isar mengadukan tentang kehilangan suatu barang. Mungkin, karena kebetulan, apa yang disampaikan Isar terbukti berhasil, barang yang hilang ditemukan kembali.

Adapula dari hasil pengumpulan infornasi di lapangan yang dihimpun perangkatnya, bahwa Isar diduga bisa menggandakan uang dan membuka aura.

“Saya kaget setelah berita tentang Isar ini viral, bahwa ia diduga telah melakukan pencabulan, ditambah adannya surat somasi dari kuasa hukum salah satu korban yang disampaikan di kantor balai desa,”  bebernya.

Menurutnya, setahun lalu pernah di depan rumah Isar sering parkir mobil-mobil bagus.

“Namun setahun belakangan ini sudah tidak pernah ada lagi,” aku Toha.

Dirinya berharap mudah-mudahan permasalahan yang terjadi pada warganya dapat diselesaikan baik secara kekeluargaan maupun secara hukum.

“Kami hanya menginginkan jangan sampai terjadi apa-apa yang tidak diinginkan, karena selama ini desa kami aman, tenteram,”  harapnya.

Sebagaimana pemberitaan sebelumnya, seorang wanita berinisial AR (40), warga Kota Banjarbaru mengaku rela digauli seorang pria asal Kecamatan Karang Intan dengan dalih sebagai syarat pesugihan untuk mendapatkan uang gaib.

Seorang wanita asal Banjarbaru, AR (40) akhirnya minta dampingi pengacara, karena merasa ditipu oleh seorang pelaku supranatural asal Kecamatan Karang Intan (nama desa dan nama oknum dukun sengaja dirahasiakan, red).

Awalnya, AR meminta bantuan orang tersebut untuk memperoleh uang secara gaib. Syaratnya, AR bersedia disetubuhi untuk bisa mendapatkan uang yang dimaksud. Namun, uang gaib yang dijanjikan nihil, sementara dirinya sempat dicabuli sebanyak dua kali.

Peristiwa ini terjadi di salah desa wilayah Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar. Korban AR menceritakan kepada koranbanjar.net, saat menemui kuasa hukumnya di Kantor Equity Legal Law Firm Jalan Ahmad Yani KM 4 Banjarmasin, Senin (30/5/2021).

Sementara Kuasa Hukum AR, BK Dewa dari Equity Legal Law Firm mengatakan, dirinya tidak ingin gegabah dalam menangani kasus ini, pasalnya sangat sensitif.

“Saya akan sowan dulu ke tokoh agama di wilayah sana atau Martapura berkonsultasi dulu,” ucapnya.

Setelah mendapatkan arahan imbuhnya, baru kemudian pihaknya akan membuka posko pengaduan.

“Karena saya yakin, korbannya ini tidak hanya satu, kita liat ajalah nanti bagaimana faktanya,” pungkas Dewa.(yon/sir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh