Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin harus cermat terkait nilai puluhan miliar rupiah, untuk anggaran pembebasan lahan proyek pembangunan jembatan kembar di Jalan Tembus Mantuil.
BANJARMASIN, koranbanjar.net – Pernyataan ini disampaikan salah satu tokoh vokal pengkritik kebijakan pemerintah, Anang Rosadi, Selasa (14/3/2023) di Banjarmasin.
“Pemko diminta cermat melihat persoalan yang sempat masih menjadi sorotan, jembatan HKSN,” ujarnya.
Sentilan ini terkait biaya yang digelontorkan untuk proyek pembebasan lahan untuk pembangunan jembatan kembar di wilayah Kelurahan Kelayan Selatan ini sangat besar.
“Untuk itu betul – betul harus cermat baik dalam perencanaan dan pembangunannya,”ucap mantan anggota DPRD Provinsi Kalimantan Selatan ini.
Maka lanjutnya, jika ada rencana membangun jembatan kembar di Jalan Tembus Mantuil, Pemko harus benar-benar cermat dalam perencanaan dan putusan kontruksinya.
“Menjauhkan dari kerjaan konco-konco yang justru dapat merusak kaidah dan maksud tujuan sebuah kontruksi,” singgungnya.
Dalam pandangannya, sebagai sarana penghubung maka pilihan model jembatan harus benar-benar terencana dan berkesuaian. Tujuannya agar hemat anggaran tapi juga kuat dari sisi kontruksi.
Anang mengingatkan, jangan sampai bikin jembatan untuk tonase berat tapi kelas jalannya hanya untuk lingkungan.
Dia menyentil duit rakyat harus digunakan dengan sehemat-hematnya, tapi tetap tidak mengurangi mutu dan kualitas sebuah pembangunan.
“Saya melihat pembangunan di Banjarmasin secara khusus dan juga kalsel minim sekali dalam perencanaan yang baik, serta penggunanaan anggaran yang boros,” bebernya.
Sehingga tandasnya, duit rakyat terbuang sia-sia maksud dan tujuan tidak tercapai.
Dari pemberitaan koranbanjar.net sebelumnya, anggaran proyek pembebasan lahan untuk pembangunan jembatan kembar di Jalan Tembus Mantuil Banjarmasin ditaksir hampir mencapai 50 miliar rupiah.
Informasi ini didapat dari hasi wawancara dengan Lurah Kelayan Selatan Banjarmasin, Muhammad Aplah di Kantor Kelurahan Kelayan Selatan Jalan Tembus Mantuil Banjarmasin, Kamis (9/3/2023) lalu.
(yon/rth)