Susilawati adalah pembuat Wadai (kue) Rangai Susu dan merupakan kuliner khas Banjar, oleh-oleh khas banua. Profesi ini sudah dilakoninya selama 20 tahun. Meski penjualannya sempat turun drastis akibat pandemi, Susilawati tetap bertahan.
BANJARBARU, koranbanjar.net – “Mulai bikin sebenarnya sudah 20 tahunan tapi cuma dijual sebatas teman dan tetangga aja,” ujar Susilawati warga Banjarbaru ini kepada koranbanjar.net, Selasa, (22/6/2021).
Susilawati termotivasi membuat usaha ini agar banyak yang mengenal Wadai Rangai Susu dan menambah penghasilan keluarga, “Agar lebih banyak yang kenal dan tahu tentang kue ini juga. Dengan begitukami punya kegiatan dan menambah penghasilan keluarga karena suami sudah pensiun,” jelas Susilawati.
Diakui Susilawati, selama pandemi penjualannya sempat turun drastis. Bahkan ada yang tidak terjual. “Waktu pertama covid-19 sangat menurun sekali. Malah yang sudah dititipkan di toko ada yang tidak terjual, tapi sesudah lebaran tahun lalu mulai lancar lagi,” ungkapnya.
Soal penghasilan yang di dapat, Susilawati mengaku bisa mencapai 15 juta. “Mencapai 15 jutaan, tapi tidak menentu juga. Kadang lebih dan kadang kurang.
Dalam menjalani usaha pembuatan wadai rangai susu, Susilawati dibantu oleh suami dan anaknya. Untuk pemasaran dititipkan di toko oleh-oleh sekitaran Banjarmasin, Banjarbaru dan Martapura.
Ia berharap wadai rangai susu bisa dikenal banyak orang. “Semoga kue ini bisa lebih dikenal dan disukai semua orang,
karena kue ini enak renyah gurih manisnya pas dan tanpa pemanis buatan,” ujarnya. (MJ-36/hip)
