Scroll ke bawah untuk melanjutkan
Koran Banjar
Koran Banjar
Headline

Pelayanan RSUD Ulin Lemot, Penderita Tumor Sekaligus Pasien BPJS Kelas I Malah Diarahkan Kelas III

Avatar
30362
×

Pelayanan RSUD Ulin Lemot, Penderita Tumor Sekaligus Pasien BPJS Kelas I Malah Diarahkan Kelas III

Sebarkan artikel ini
Pasien harus menunggu berjam-jam menunggu ruang inap. (foto: yanda)
Pasien harus menunggu berjam-jam menunggu ruang inap. (foto: yanda)

Pelayanan RSUD Ulin Banjarmasin mendapat keluhan dari pasien. Selain menimbulkan kekecawaan, pelayanannya pun dinilai sangat lemot alias lambat. Ironinya, seorang pasien BPJS yang mestinya mendapatkan fasilitas ruang inap Kelas I justru diarahkan menempati ruang inap Kelas III, dengan alasan ruangan penuh.

BANJARMASIN, koranbanjar.net – Seorang penderita tumor sekaligus pasien BPJS mengaku sangat kecewa dengan pelayanan RSUD Ulin Banjarmasin. Dia tidak bisa mendapatkan ruangan kamar yang seharusnya adalah hak pasien BPJS.

Advertisement
Koran Banjar
Scroll ke bawah untuk melanjutkan

Ironisnya, pasien penderita tumor ini harus menunggu selama 4 jam menunggu ruang inap dengan kondisi menahan sakit. Sedangkan pihak RSUD Ulin Banjarmasin beralasan ruangan Kelas I sudah penuh sehingga pasien diarahkan ke Kelas III. Pasien harus menunggu berjam-jam di luar ruangan, padahal pasien tidak bisa duduk terlalu lama karena keluhan sakit yang dideritanya.

Kejadian ini dialami pasein beranama Haris Saputra (37), warga Jalan A Yani Km 4.5 Komplek Buncit Indah 1 No.140 RT 07 RW 02, Kelurahan Pemurus Baru, Kecamatan Banjarmasin Selatan pada Rabu, (14/7/2021). Saat itu, Haris Saputra sedang berobat ke Poli Bedah Digestive lantai 2. Dia mengalami tumor di bagian dalam perut yang memang harus dirawat inap serta dikemotheraphy di RSUD Ulin atas permintaan dokter.

Kepada koranbanjar.net, pihak keluarga pasien mengaku sangat kecewa atas pelayanan yang diberikan pihak RSUD Ulin Banjarmasin, khususnya untuk mendapatkan kamar rawat inap. Pasien, Haris Saputra tidak bisa duduk terlalu lama, karena kondisi luka di bagian perut paska operasi di di RS Sari Mulia Banjarmasin.

Adik pasien, Yanti mengatakan, sudah sekitar 2 jam dia menunggu ruang rawat inap untuk kakaknya. Pihak rumah sakit menyebutkan, ruang Kelas I sudah penuh, kemudian pasien diarahkan ke ruangam Kelas III Tulip. Pasien menolak, karena tidak sesuai dengan Kelas BPJS yang dimilikinya.

Keluarga pasien menunggu pelayanan pihak RSUD Ulin Banjarmasin,(foto: yanda)
Keluarga pasien menunggu pelayanan pihak RSUD Ulin Banjarmasin,(foto: yanda)

Setelah tidak mendapatkan ruang rawat inap sesuai Kelas I, pasien sempat meminta pulang kerumah, karena tidak bisa menahan rasa sakit dari luka di bagian perut yang selalu mengelurkan cairan. Terlebih dia menunggu sejak pukul 10.30 WITA. Namun, lantaran pihak rumah sakit ngotot tidak bisa menyediakan kamar yang diharapkan, akhirnya keluarga pasien mengarahkan pasien ke ruang tulip Kelas III. Terlebih pasien harus mendapat tindakan dari fokter yang merawat.

Tidak sampai di situ, ketika pasien diarahkan ke ruang Tulip Kelas III, pasien kembali diminta menunggu beberapa jam, karena harus melengkapi status administrasi pasien. Padahal petugas rumah sakit sudah mengetahui, bahwa pasien tidak bisa bertahan duduk terlalu lama.

Karena pasien tak mampu menahan rasa sakit, akhirnya keluarga korban meminta kepada perawat ruangan agar pasien terlebih dulu dapat berbaring di ruangan tersebut. Sehingga pasien bisa masuk tanpa status pukul 13.00 WITA.

Keluarga pasien mengaku sangat kecewa dengan pelayanan yang diberikan RSUD Ulin. “Rumah Sakit Ulin ini kan rumah sakit pemerintah Tipe A, mengapa tidak bisa memberikan ruangan yang seharusnya menjadi hak pasien BPJS Kelas 1? Mestinya tetap disediakan ruangan kosong untuk pasien BPJS “, tutupnya.(myr/sir)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Protes RUU Anggota Parlemen Menari Perang Prabowo Ajak Puasa 5 Tahun KPK Lelang Barang Koruptor Gus Miftah Meminta Maaf Gus Miftah Ejek Penjual Es Teh