Perusahaan Daerah Pasar Bauntung Batuah (PD.PBB) mengakui kalau selama ini Pusat Perbelanjaan Sekumpul (PPS) di tepi Jl A Yani Km 38,5, Kota Martapura, Kabupaten Banjar tidak terurus. Ironisnya, surat peringatan dari PD PBB untuk para pemilik toko di kawasan tersebut agar segera memfungsikan toko-tokonya juga tidak digubris.
MARTAPURA, koranbanjar.net – Direktur Utama PD.PBB, Rusdi melalui Kabag Humasnya, Gusti Andriansya, S.PDi mengakui, bahwa selama ini pihaknya tidak bisa leluasa untuk mengelola Pusat Perbelanjaan Sekumpul (PPS). Pasalnya, Hak Guna Usaha (HGU) pengelolaan PPS tersebut merupakan tanggung jawab PT. Sinar Harapan Jaya (SHJ).
“HGU-nya milik PT.SHJ (PT.Sinar Harapan Jaya), memang betul kondisinya seperti yang pian (Anda) lihat, terbengkalai. Kami pun sangat miris melihat, apalagi terletak di jantung kota, sering digunakan maksiat, minum-minuman keras, sedangkan lokasi dekat dengan Abah Guru Sekumpul,” ungkapnya.
Untuk memfungsikan pertokoan di kawasan PPS tersebut, kata Andri, pihaknya sudah mengirimkan surat peringatan kepada para pemilik toko, agar segera memfungsikan. “Surat kami tidak pernah direspon pemilik toko,” ucapnya.
Salah satu jalan agar PPS dapat berfungsi maksimal, Gusti Andriansyah, akan mengusulkan ke manajemen PD PBB untuk mengagendakan pertemuan bersama pemegang HGU, PT. SHJ dan para pemilik toko. “Jalan satu-satunya kami harus duduk bersama PT.SHJ dan pemilik toko, kita sampaikan kepada mereka, mau diapakan PPS ini? Jika memungkinkan kita undang bapak Bupati dan anggota dewan, bahkan kalau bisa kita jadikan program 100 hari dari bapak Bupati,” usulnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pintu-pintu toko di kawasan PPS seperti rolling door sudah banyak yang tak berfungsi, bahkan banyak pula di antaranya yang sama sekali tidak disertai pintu.
Pada toko-toko yang tak berpintu, terlihat bagian dalam sangat jorok, menebarkan bau pesing dan kotoran lain. Di lokasi lain, bangunan terminal sudah mengalami kerusakan sangat parah, bagian atap ambrol. Tak jauh dari terminal, deretan toko dengan kondisi atap yang juga runtuh.
Selain rusak, ambrol, adapula toko-toko yang penuh dengan coretan tak keruan. Tidak kalah parahnya kondisi yang terlihat pada area PKL. Di kawasan bak-bak PKL penuh dengan semak belukar, ada bangunan utama di area PKL itu yang sama sekali sudah tidak beratap alias hancur.
Lokasi PPS tersebut tadinya lahan Eks Pabrik Kertas Martapura (PKM). Dibangun Pemkab Banjar bekerjasama dengan pihak ketiga, PT Sinar Harapan Jaya (SHJ). Pembebasan lahan menggunakan APBD Kabupaten Banjar dengan alokasi yang tidak sedikit.
Adapun data toko, ruko yang berfungsi dan tidak berfungsi ruko 130 unit, yang buka 103 buah, tutup 27 buah.Toko 950 unit, buka 118 dan tutup 832. Kemudian, bak PKL yang tersedia 1.008, buka 496, sedangkan tutup 512 buah.(sir)