Tapin  

Pasca Evaluasi Pelatihan di Kapuas Barat, BPP Binuang Bentuk Dukungan di Kawasan Food Estate Kalimantan Tengah

kegiatan EPP oleh BPP di Kapuas Barat pada tanggal 13 September 2022. (Foto : Agus)

BBPP Binuang melaksanakan EPP di Kab. Kapuas, tepatnya di BPP Kapuas Barat pada tanggal 13 September 2022. Yang menjadi objek evaluasi adalah purnawidya yang telah mendaptkan pelatihan dari BBPP Binuang. Adapun pelatihan tersebut adalah, Operasional da Perwatan Alsintan TR 2, Pengendalian OPT dengan Konsep PHT, Pemeliharaan Padi Lahan Pasang Surut dan Usaha Agribisnis.

TAPIN, koranbanjar.net  Evaluasi pasca pelatihan adalah serangkaian kegiatan untuk menentukan relevansi kurikulum untuk pelaksanaan tugas lulusan pelatihan, dan dampak peningkatan kinerja dan dapat memberikan rekomendasi untuk penempatan lulusan pelatihan sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh.

EPP ini bertujuan untuk memberikan gambaran sejauh mana pencapaian tujuan pelatihan, mendapatkan gambaran tentang kondisi faktor situasional yang menghambat purnawidya menerapkan materi pelatihan. Mendapatkan informasi umpan balik dari lapangan guna penyempurnaan kurikulum diklat yang akan datang dan untuk mengetahui dampak hasil pelatihan.

Melalui kegiatan EPP ini BPP Binuang ingin mengetahui efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pelatihan tidak hanya itu namun EPP juga digunakan untuk memperoleh informasi terkait dengan kekurangan yang ada sehingga nantinya pelatihan dapat diperbaiki dan diberikan keputusan apakah perlu diperbaiki terkait kurikulum atau metodenya.

Evaluasi pasca pelatihan juga dapat digunakan untuk mengetahui dampak dari pelatihan terhadap penyuluh dan petani di kawasan food estate di Kab. Kapuas Prov. Kalimantan Tengah.

Mentan SYL mengatakan, pengembangan kawasan Food Estate ini menjadi program berskala besar.

“Pengembangan korporasi petani menjadi prioritas agar petani menguasai produksi dan bisnis pertanian dari hulu ke hilir. Petugas perlu disiapkan dan ditingkatkan kompetensinya sehingga dapat optimal bekerja, dengan kompetensi ini, para pendamping dapat memiliki kemampuan mendampingi dan mengawal para petani di food estate dalam melakukan budidaya, penggunaan alsintan dan penanganan panen serta pasca panen,” Ungkap Syahrul.

Sementara Kepala BPPSDMP Kementan, Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr menyatakan jajarannya siap bekerja maksimal untuk Food Estate di Kab. Kapuas Prov. Kalimantan Tengah dengan mengawal dan mendampingi SDM pertanian mendukung korporasi petani.

“Kita akan memastikan pendampingan terhadap petani di lokasi Food Estate berjalan maksimal. Memaksimalkan kinerja BPPSDMP, untuk memastikan petani Food Estate mendapatkan pendampingan, khususnya dalam hal korporasi petani,” ungkapnya disela-sela kunjungan lapangan.

Terpisah, Kepala BBPP Binuang, Dr Ir Yulia Asni Kurniawati M.Si menekankan bahwa hasil pelatihan tidak cukup hanya sampai diterapkan, namun harus dapat memberikan hasil dan berdampak terhadap petani dan insan pertanian di kawasan Food Estate.

(Agus/slv)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *