Oktober Program Serasi Digarap, Petani Curhat Masalah Pupuk

MARTAPURA, koranbanjar.net – Kalimantan Selatan sebagai ‘penyangga’ ibu kota negara (IKN) baru di bidang pertanian, lahan tani 100 hektare menjadi keperluan. Kelompok Tani Desa Tajau landung dan Desa Keliling Benteng Ilir, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar bersama pemerintah terkait dan TNI mendiskusikan percepatan program selamatkan rawa sejahterakan petani (Serasi) dengan target dua kali tanam dalam setahun.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Banjar M. Fachry mengatakan, pemerintah akan melaksanakan percepatan tanam di Desa Tajau Landung dan Desa Keliling Benteng Ilir, dan segera ditanam pada Oktober karena saat itu diperkirakan musim hujan sudah tiba.

Di lahan sangat efektif ini, kata Fachry, Pemprov Kalsel melalui Dinas Pertanian akan memberikan solusi dan fasilitas pendukung kegiatan program Serasi di wilayah Kabupaten Banjar.

“Tentunya ada umpan balik untuk petani terhadap pemerintah, mulai kerja perkiraan cuaca dan keperluan di lapangan. Kapan dan teknis akan dikerjakan. Jangan lahan tidak digarap langsung ditanam kemudian hasil tidak terlihat, itu salah besar,” beber Fachry.

Kabid Percepatan Prasarana Pertanian Dinas TPH Provinsi Kalsel Edi Susanto menyampaikan, semua kegiatan pertanian akan mendapatkan haknya untuk mendukung percepatan tanam.

“Dukungan disalurkan langsung mulai pengolahan tanah dan kerja petani, bahkan bahan bakar dan konsumsi. Pelaporan dan perencanaan segera dibuat agar dukungan siap disalurkan.
Apalagi Kalsel penyangga rencana ibu kota RI pindah dalam bidang pertanian,” paparnya.

Sementara Dandim 1006/Martapura Letkol Arm Siswo Budiarto menuturkan, pihak Kodim Martapura akan membantu dan mendukung program Serasi dalam percepatan tanam.

“Babinsa mendampingi petani agar kegiatan Serasi yang menjadi prioritas pemerintah, tanam dua kali setahun akan segera terlaksana,” ujar Siswo.

Dandim mengatakan, saat ini TNI – AD dan Kodim Martapura mendapat perintah untuk membantu pemerintah penyediaan lahan pertanian program Serasi.

Dandim memaparkan, lokasi lahan 100 hektare menjadi keperluan, hal itu sudah dikoordinasikan dengan pemerintah daerah melalui rapat kerja gabungan Forkopimda; bupati, sekda, dan instansi vertikal terkait beberapa waktu lalu, dan direspon dukungan Bupati Banjar.

“Pada pertemuan hari ini di Desa Tajau Landung dan Desa Keliling Benteng bersama kelompok tani, kami TNI mengharapkan dukungan, bantuan serta kerjasamanya agar program ini terwujud dengan jaga panjang. Kita niatkan kerja sehat, kerja ibadah,” harap Dandim.

Ketua Kelompok Tani Landung, Makmur Syamsudin (53 tahun), dan Ketua Kelompok Tani Suka Jadi, Sopyan (56 tahun), merespon baik dengan adanya dukungan pemerintah dan TNI. Kendati demikian, mereka ‘curhat’ permasalahan yang sering terjadi saat bertani.

Keduanya sepakat, kendala pertanian yaitu kurangnya ketersediaan pupuk sehingga menghambat proses tanam.

“Padahal kelompok tani siap membayar kontan, sehingga kami hanya bisa mampu satu tahun saja,” ucap Syamsudin.

Syamsudin menambahkan, pengairan irigasi juga menjadi faktor tidak bisa bergerak cepat tanam dua kali setahun. “Harapannya pemerintah bisa memberikan solusi buat kami agar kami bisa melakukan secara bersama,” katanya. (dra)